Page 252 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 252

DEBAT MENGEMUKA
                               PADA PERUBAHAN KETIGA



                  sangat  fundamental,  yaitu  merombak  seluruh
                  bunyi Pasal 33, tentang sistem ekonomi nasional
                  Indonesia  tanpa  menggantinya  dengan  sistem
                  ekonomi yang lebih baik. Asas kekeluargaan, yang
                  sudah menjadi semacam “ideologi” di dalam sistem
                  ekonomi Indonesia selama 42 tahun, tahun 1959
                  sampai tahun 2001, dihilangkan.
                        Dengan menyebutkan kelompok yang ingin
                  mempertahankan  Pasal  33  sebagai  kelompok
                  status quo,  maka kelompok  status quo  dalam
                  logika informasi, harus mengalah, dan tidak
                  boleh menghalangi proses reformasi. Di dalam
                  proses-proses diskusi selanjutnya, berbagai upaya
                  mempertemukan 2 pendapat yang berbeda ini tidak
                  berhasil. Sehingga diputuskan untuk melaporkan 2
                  versi pendapat seperti apa adanya, pada rapat PAH-I
                  BP MPR tanggal 16 Mei 2001.
                        Jadi, kami sedikit, kalau sedikit melanggar
                  mekanisme, kami agak menyayangkan Pimpinan
                  PAH-I  itu  tidak  me-rescue,  tidak  turun  tangan,
                  kenapa  kok  sampai  tidak  bisa  ketemu.  Pimpinan
                  Tim Ahli sebenarnya sudah turun tangan, tapi hanya
                  turun tangan, tidak dengan kaki, dan tidak dengan
                  otak, tidak dengan lain-lain sehingga tetap saja kita
                  tidak bisa ketemu.
                        Karena kami, bersama dengan Prof. Dawam
                  Rahardjo, benar-benar tidak setuju dirombaknya
                  Pasal 33, tentang kesejahteraan sosial, padahal Tim
                  Ahli dibentuk untuk mengadakan dan mengesahkan
                  perubahan, termasuk Pasal 33 tersebut, maka kami
                  menyadari kedudukan kami, di dalam Tim Ahli tidak
                  tepat lagi.



                                       191
   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257