Page 257 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 257
Susanto Polamolo
Elnino M. Husein Mohi
PERDEBATAN PASAL 33
DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
yang makin tidak kondusif. Mubyarto tak bergeming, seraya tetap
pada pendiriannya.
Hingga di akhir sesi rapat, Mubyarto teguh mempertahankan
sikap pengunduran dirinya. Secara langsung sikap tersebut
kemudian mempengaruhi pembahasan Pasal 33, rapat akhirnya
memutuskan pembahasan ditangguhkan sementara waktu.
PAH-I Merajut Kembali Kesepakatan
Pada periode perubahan ketiga, pembahasan mengenai
Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial kembali secara
intensif dibahas di dalam rapat-rapat PAH-I. Pendapat fraksi-fraksi
MPR atas rekomendasi Tim Ahli Bidang Ekonomi disandingkan
dengan rumusan PAH-I pada masa Perubahan Kedua UUD 1945.
Dimulai dalam Rapat PAH-I ke-20, 5 Juli 2001, yang
67
Karena itu Pak Muby, Pak Muby tidak boleh berhenti, tidak boleh. Karena kalau begitu yang dijadikan
alasan bagi Pak Muby, kita dari awal sudah mengatakan dengan Pak Muby ada di situ ketika
Pak Muby mengatakan even enam lawan satu, kalau satu ini mengemukakan argumen kita
akan sampaikan, dan itu ucapan Pak Muby sendiri.
Jadi, buat saya Pak Muby kita di uji dalam mahkamah sejarah sekarang dan saya kira Pak Muby
adalah orang yang mempunyai nilai historis yang yang panjang, pengabdian anda, apa yang
anda lakukan untuk berani mengahadapi cara-cara berfikir yang mungkin lebih konvensional
dari ekonomi seperti saya atau yang lain, itu Pak Muby kita butuhkan. Jadi, Pak Muby tidak
boleh berenti Pak…Dalam percakapan kita misalnya terakhir di hotel Sabang, ketika kita bicara
berdua, di samping Didik, with all my heart, ini sudah era di mana tidak ada lagi perang dingin.
Bagaimana kita tempatkan persoalan sekarang kan begitu, dan di situ saya bicara tetap
keniscayaan globalisasi bukan untuk kita dijajah oleh kekuatan globalisasi, tapi bagaimana
kita membuat measurement yang memungkinkan kita bertahan dalam era itu.
Saya sepakat seratus persen dengan kata Pak Muby, bahwa itu buatan mereka rule of the game
tentang international capital, betul. Karena itu bagaimana kita menghadapinya, dan karena
itu Pak Muby anda tidak boleh berhenti, tidak bisa itu anda mengatakan pernyataan itu, kita
butuh Pak Muby. Dan dengan ini saya minta sekali Pak Muby, anda mengatakan tidak jadi
berhenti Pak, supaya kita semua tetap bisa…karena yang Pak Muby punya kejujuran intelektual,
dan itu semua harus kita tiru. Sehingga tidak boleh Pak Muby tinggalkan kita dalam kondisi
seperti ini. Memang mungkin ada cara kita berbicara mungkin tidak tahu diri sama yang tua-
an seperti yang dikatakan oleh teman kita mungkin, tapi tidak pernah sedetik pun kita tidak
menghargai dan respek pada Pak Muby.
Jadi, Pak Muby tolong lihat saya Pak Muby, mohon jangan berhenti Pak Muby, please don’t leave
us. Terima kasih Pak Muby.
67 Senin, 5 Juli 2001, pukul 10.00-15.15 WIB, Ruang GBHN. Pimpinan PAH-I: Jakob Tobing, Slamet
196

