Page 248 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 248

DEBAT MENGEMUKA
                               PADA PERUBAHAN KETIGA



                  benar telah dilanggar atau tidak dilaksanakan.
                  Perubahan dan tertib pembahasan dan perdebatan
                  sengit di antara Anggota Tim Ahli bidang ekonomi
                  khususnya perlu tidaknya Pasal 33 di amandemen,
                  seakan-akan mengisyaratkan bahwa jika Pasal 33
                  tidak  di  amandemen  maka  krisis  ekonomi  tidak
                  pernah akan teratasi, KKN akan terus merajalela.
                  Demokrasi  ekonomi  tidak  berjalan,  efisiensi
                  ekonomi nasional makin merosot di Indonesia akan
                  tergilas proses globalisasi dan keadaan  ekonomi
                  makin hilang, benarkah? Tentu saja tidak demikian,
                  yang benar MPR sudah membuat Ketetapan berupa
                  GBHN reformasi yaitu Tap No. IV/MPR/1999.
                  Dan sebelumnya Tap Ekonomi Kerakyatan yaitu
                  Tap No. XVI/MPR/1998. Bahkan Tap No. IV/
                  MPR/1999 tentang GBHN Tahun 1999-2004 yang
                  memerintahkan dikembangkannya sistem ekonomi
                  kerakyatan telah diikuti oleh Undang-undang No.
                  V Tahun 2000, tentang Propenas Tahun 2000-
                  2024, saya kutip satu bagian dari apa yang disebut
                  Propenas:
                        “Ciri  utama sistem  ekonomi  kerakyatan
                  adalah penegakan prinsip keadilan dan demokrasi
                  ekonomi disertai kepedulian terhadap yang lemah.
                  Sistem  ekonomi  tersebut  harus  memungkinkan
                  seluruh potensi bangsa baik sebagai konsumen,
                  sebagai pengusaha maupun  sebagai tenaga kerja
                  tanpa membedakan suku, agama, dan gender.
                  Semua mendapat kesempatan perlindungan dan hak
                  untuk  memajukan  kemampuannya  dalam  rangka
                  meningkatkan taraf hidupnya dan partisipasinya



                                       187
   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253