Page 243 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 243

Susanto Polamolo
            Elnino M. Husein Mohi
            PERDEBATAN PASAL 33
            DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945

                  yang sangat sulit diserap kalau kita mau fokus
                  terhadap, bagaimana kita menggunakan konstitusi
                  sebagai pedoman umum kita, ini persoalan kita.
                        Karena itu pak Katin, kalau dikatakan sistem
                  ekonomi yang bagaimana yang akan ditetapkan di
                  negara kita ini, saya kira dengan tepat tadi teman-
                  teman mengungkapkan sistem ekonomi pasar sosial
                  Pak. Jadi, pasar itu tidak dibiarkan pasar tok, karena
                  pasar  tok, seolah-olah itu jadinya, anti rakyat  kan
                  ada pesan itu padahal pasar dalam masa 30 tahun
                  Pak Harto tidak pernah diberi kesempatan. Yang
                  diberi kesempatan adalah ekonomi keluarga Pak
                  Harto, ekonomi konglomerat Pak harto, ekonomi
                  lingkungan dekat dari pada birokrasi saat itu.
                  Sekarangpun ada tanda-tanda sejarah berulang
                  dengan digit yang lebih kecil.
                        Inilah yang saya kira menjadi perhatian kita
                  dan karena itu dari pertanyaan-pertanyaan Bapak
                  itu jelas sekali kita semua berada dalam posisi ingin
                  mencoba mencari format baru dalam kehidupan
                  bernegara dan format ini belum tentu kita bisa temui
                  segera tetapi saya setuju dengan Pak Jakob Tobing
                  bahwa sudah masanya juga kita semua bersama-
                  sama ini mencoba melihat melampaui fase hari per
                  hari menjelang tanggal 30 Mei 2001. Karena pada
                  tanggal 30 Mei 2001 nanti ada bilang Sidang Istimewa
                  dipercepat, ada yang bilang Sidang Istimewa harus
                  2 bulan. Dan anda bisa bayangkan betapa repotnya
                  kita semua belum lagi kemungkinan dekrit, belum
                  lagi kemungkinan digantinya Kepala Staf Angkatan
                  Darat, Pangkostrad dan sebagainya dan kita melihat



                                       182
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248