Page 242 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 242
DEBAT MENGEMUKA
PADA PERUBAHAN KETIGA
Apakah kita mempunyai kemampuan dan
kalau kita tidak punya kemampuan apa measurement
yang harus kita bikin, ini memang serius dan
walaupun mungkin ini dalam usulan kita, kita tidak
cantumkan saya setuju untuk coba dipikirkan dalam
perumusan final.
Kita berada debt trap, jebakan hutang, kita
sekarang pada posisi untuk membabat hutang baru,
membayar hutang lama. Jadi, sebetulnya kita sudah
mengalami suatu proses yang dulu di perbankan
dikenal istilahnya di mana praktis kita diberikan
pagu yang baru yang sebetulnya untuk bayar bunga
yang lama, supaya seolah-olah terasa lancar.
Kita sudah berada pada posisi itu, kalau
tidak tidak mungkin ada paris club, restrukturisasi
hutang yang kita usulkan. Jadi, saya anggap apa yang
diumumkan Pak Hamidan itu sangat-sangat perlu.
Tentang Pak Katin Subyantoro, sejauhmana
sebenarnya perbedaan itu dalam tim ahli ekonomi
ini, apakah itu bersifat substansial, atau teknis
operasional. Pak bedanya substansial bisa dipastikan
karena jelas sekali bahwa kami yang berlima yang
katanya dissenting ini, mencoba menghindari apa
yang disebut multi-interpretasi dan suatu konsen
secara kekeluargaan, itu bisa di tarik kemana-mana.
Itu bisa di tarik bahwa kekeluargaan artinya kita
kemplang hutang, kekeluargaan berarti kita cingcai
urusan BPPN begitu. Kekeluargaan artinya si orang
bisa mengatakan 3 konglomerat harus saya bela,
apa itu kekeluargaan? Dan itu apakah namanya
brotherhood ataukah sisterhood, jelas itu sesuatu
181

