Page 240 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 240
DEBAT MENGEMUKA
PADA PERUBAHAN KETIGA
tumpah darah dan seluruh rakyat Indonesia, sehingga
kita tidak lagi, memilih presiden yang partainya cuma
11% di dalam pemilihan umum Pak.
Ini yang barangkali satu hal yang perlu
kita pertimbangkan bahwa nantinya kalau terjadi
perubahan politik, semua orang sudah bicara
pemerintahan Mega Pak, terus terang. Dalam
pemerintahan Mega pun kalau kita lihat matematik
politik saja, maka dukungan 34% pun bisa
dipatahkan oleh aliansi antara Golkar, PPP, PAN dan
Partai Keadilan misalnya. Itu sudah bisa mencapai
50% plus.
Jadi, sehingga kembali ke dualisme tentang
apa yang disebut sistem parlementer, yang
sebetulnya di dalam benak kita, ada dalam pikiran
kita, dengan adanya dalam konstitusi bahwa ini
adalah berdasarkan Undang - Undang Dasar,
eksekutif, legislatif dan sebagainya, tetap belum bisa
terpadu dengan baik dan kita akan melihat potensi
krisis politik berikutnya setelah Gus Dur lengser.
Tentang Pak Amidhan, kita bicara pasca saja
Pak, kalau yang ini, yang lain hanya prosedur yang
secara teknis akan dijalankan. Tentang Pak Hamidan,
maksudnya tentang hutang negara, saya pribadi
sepenuhnya setuju, Pak. Memang hutang negara
itu, sesuatu yang kalau kita lihat ada buku dari Nail
Perguson, yang melihat dunia modern selama 300
tahun Pak, maka dalam bukunya yang berjudul the
cash necsus, dia melihat ada empat unsur:
Pertama, pemerintah yang mampu memajak.
Pemerintah yang akan datang harus mampu
179

