Page 313 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 313

Susanto Polamolo
            Elnino M. Husein Mohi
            PERDEBATAN PASAL 33
            DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945

                  Semangat pendiri bangsa kita adalah kita namanya
                  asas kekeluargaan itu kurang lebih, kalau kita
                  interpretasikan adalah lebih ke sosialisnya daripada
                  ke kapitalisnya.
                        Itulah nilai yang hidup, sedangkan kalau
                  kita lihat banyak sekali perdebatan sekarang itu
                  adalah lebih melihat konstitusi itu sebagai suatu
                  evolusioner. Institusi, apakah itu konstitusi,
                  maksudnya saya institusi adalah set of rules, suatu
                  kumpulan aturan-aturan apakah itu Undang-
                  Undang Dasar? Apakah itu undang-undang dan
                  selanjutnya, itu namanya institusi.
                        Institutions,  beradaptasi  dengan perkem-
                  bangannya. Dan kalau kita lihat, berakhirnya
                  perang dingin, itu tidak lagi mengkonflikkan dalam
                  evolusioner tadi antara kapitalis dan sosialis. Negara
                  kapitalis menjadi lebih sosialis dari negara sosialis
                  itu sendiri. Negara yang dianggap mempertahankan
                  ideologi komunis yang masih hidup sampai
                  sekarang, China misalnya, lebih kapitalis dalam
                  beberapa hal dibandingkan dengan negara sosialis
                  itu sendiri, itulah realitas. Akan tetapi, tadi juga Mas
                  Adi katakan bahwa tidak bisa konstitusi itu dari
                  pandangan ekonomi hanya dilihat secara economic
                  atau  economic  science, secara ilmu ekonomi.
                  Konstitusi harus kita lihat dalam bidang ekonomi,
                  dari kacamata ekonomi politik. Artinya bahwa tidak
                  bisa kita hanya melihat dari segi evolusionernya
                  saja. Kalaupun kita melihat di dalam perkembangan
                  literatur misalnya, walaupun diskusinya dalam
                  kerangka tadi pandangan evolusioner, tetapi cara



                                       252
   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317   318