Page 311 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 311

Susanto Polamolo
            Elnino M. Husein Mohi
            PERDEBATAN PASAL 33
            DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945

                  itu melambangkan pertaruhan itu. yang berpendapat
                  bahwa ekonomi itu harus merupakan subsistem dari
                  sistem penilai, tentu  berpendapat  hasil program
                  itu harus menjadi ciri yang membedakan kita dari
                  paham ekonomi yang sifatnya materialistis.
                        Alasan bahwa asas kekeluargaan itu kemudian
                  disalahartikan, itu tahu-tahu mengada-ngada sebab
                  Pancasila pun bisa disalahartikan. Tidak berarti
                  Pancasila harus digusur. Justru kita harus menegaskan
                  pemihakan  kita kepada  orang banyak, kepada
                  keadilan  karena ternyata  paham yang menyebab
                  benda  ini justru  dominan  di  dalam  pertimbangan
                  pengambilan  keputusan.  Kita  mengetahui  bahwa
                  peristiwa ekonomi pada dasarnya berawal dari
                  keputusan politik dan putusan politik tali-temali
                  dengan urusan ekonomi. Dan itu kecenderungan
                  dari pertarungan dari kekuatan-kekuatan besar
                  yang ada di dalam proses pengambilan keputusan.
                  Tatkala sistem mulai dihilangkan, maka kita terjebak
                  dalam situasi hukum rimba ekonomi, homo homini
                  lupus, kekuasaan akan sangat dipengaruhi oleh
                  kekuatan modal. Sebenarnya itulah yang menjadi
                  dasar pemikiran mengapa ada perumusan yang
                  menegaskan penolakan kepada paham kebendaan.
                  Tentu  Pasal  33  harus  juga  menampung  dinamika
                  perubahan. Marilah kita tambahkan pendirian kita
                  sesuai dengan pengarahan  dari Saudara Ketua,
                  penjelasan dimasukkan yang memberikan makna
                  substantif. Ditambahkan misalnya gagasan tentang
                  kemandirian.  Kemandirian  adalah  fungsi  martabat
                  bangsa.



                                       250
   306   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316