Page 314 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 314
PERUBAHAN TAHAP KEEMPAT
PASAL 33 DIPUTUSKAN
pijaknya itu melihat bahwa konstitusi itulah sebagai
konstruksi satu ide konstruksi gagasan, konstruksi
pemikiran. Jadi, menurut saya itulah mestinya dua
semangat yang harus hidup di dalam melakukan
amendemen terhadap konstitusi kita atau Undang-
Undang Dasar 1945.
…
Kalau kita masuk kepada Pasal 33, saya
mendengarkan senior-senior saya, Pak Edi
Suwarsono, Pak Mubyarto. Demikian all out, maksud
saya all out bukan hanya pemikiran, melainkan jiwa
dan raganya, tentu saja tidak melakukan langkah fisik
terhadap mereka yang menentang, tetapi maksud
saya, begitu dalam mempertahankan tentang asas
kekeluargaan. Saya tidak mau berpihak kepada satu
dengan yang lain, tetapi coba memahami apakah ada
satu kekuatan, ada satu soul, ada satu jiwa dari asas
kekeluargaan ini. Saya kira yang saya lihat adalah
ada di situ. Artinya, bahwa seperti tadi dijelaskan
oleh Mas Adi Sasono bahwa tujuan kita membangun
ekonomi itu adalah bukan hanya kebendaan,
melainkan adalah untuk mewujudkan yang namanya
kesejahteran sosial ini. Jadi, itulah sebetulnya asas
kekeluargaan yang kita mengerti.
Kalau saya tanya orang per orang kecuali
mereka membuat lelucon apakah itu orang yang
sangat pro-pasar atau orang yang sangat proteksionis
pada umumnya kalau mereka mengatakan sejujurnya
dia tidak mengatakan asas kekeluargaan itu KKN
tidak begitu, karena apa? Asas kekeluargaan ini
adalah lebih hidup sebagai satu jiwa dari masyarakat
253

