Page 343 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 343

Susanto Polamolo
            Elnino M. Husein Mohi
            PERDEBATAN PASAL 33
            DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945

                        Ayat (4) ini mengenai Pelaku Ekonomi. Kami
                  juga mengusulkan agar usaha, termasuk usaha
                  perseorangan itu, barangkali bisa kita hapus saja,
                  karena ini sudah termasuk di dalam usaha swasta.
                  Karena tidak ada misalnya usaha koperasi itu
                  seorang saja, tidak mungkin. Juga usaha swasta itu
                  bisa, misalnya pelukis, pemahat dan sebagainya
                  itu  bisa  dia  mengusahakan  sendiri  sebagai  usaha
                  swasta. Kemudian apakah pelaku ekonomi itu
                  termasuk pemerintah? Apakah pemerintah itu
                  sudah diwakili oleh BUMN atau BUMD saja? Ini
                  perlu kita diskusikan lagi. Apakah pemerintah
                  merupakan  pelaku ekonomi? Atau cukup diwakili
                  oleh Badan Usaha Milik Negara itu? Ini barangkali
                  perlu mendapat perhatian kita, dan di dalam aspirasi
                  masyarakat memang ada usul agar konsumen itu
                  merupakan pelaku ekonomi. Dan konsumen ini
                  seluruh rakyat Indonesia. Apa ini juga tidak…karena
                  ini menyangkut memang seluruh masyarakat kita
                  sebagai salah satu unsur daripada berdirinya negara,
                  rakyat itu harus ada. Dan rakyat inilah sebetulnya
                  yang  menjadi  konsumen  daripada  peredaran,
                  apakah itu sandang, pangan, dan sebagainya.

                        Pembicara: Hobbes Sinaga (F-PDIP)
                        …[p]ada waktu tahun 2000 kita coba
                  mendalami dan membahas Pasal 33 ini, memang
                  ada suasana kebatinan reformai yang ada sama
                  kita waktu  kita mempersoalkan misalnya asas
                  kekeluargaan ini. Karena kita bertitik-tolak dari
                  praktek-praktek yang ada  selama puluhan tahun



                                       282
   338   339   340   341   342   343   344   345   346   347   348