Page 366 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 366
PERUBAHAN TAHAP KEEMPAT
PASAL 33 DIPUTUSKAN
yang diutamakan, bukan kemakmuran orang per
orang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Jadi, saya
lihat ini yang menyusun Undang Undang Dasar kita
ini kan ada 9 (sembilan) orang. Bung Karno terang
bukan seorang Ekonom, di sana ada 4 (empat) orang
ulama yang berpikir jauh dan mendalam, 4 orang
ulama. Kiai Muzakir, Kiai Wahid Hasyim, Abikoesno
Tjokrosuyoso dan Agus Salim. Ada Mister Yamin,
ada Mister Subardjo, ada Mister Maramis, mister
semua tiga-tiganya. Hanya ada satu Ekonom, Bung
Hatta. Kita mendengar bagaimana Pak Roeslan, sisa-
sisa dari the founding fathers, alhamdulillah beliau
berumur panjang, masih bisa menyampaikan kepada
kita. Sebagaimana dia mengatakan, bahwa Bung
Karno itu menjaga betul, “awas, Preambule jangan
diubah-ubah”. Preambule yang berisi 5 dasar negara,
mengapa kita membangun, jangan diubah-ubah. Kalau
soal ekonomi, saya serahkan kepada Bung Hatta, Bung
Hatta dan Bung Karno, jangan dipisah-pisah. Karena
asas kekeluargaan itu begitu penting merupakan dasar,
sehingga barangkali memang harus kita pertahankan
asas kekeluargaan, harus kita mengerti sekurang-
kurangnya dan saya mulai mengerti mengapa ada
orang-orang seperti Mubyarto, Dawam Raharjo yang
bukan orang-orang bodoh, mempertahankan dengan
seluruh integritasnya.
Sekarang saya mencoba mengerti, pada
waktu itu tahun 1945, saya pikir, yang mengatakan
ini asas bukan kemakmuran orang per orang, bukan
individu. Pada waktu itu hanya ada 2 sistem ekonomi
305

