Page 395 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 395

Susanto Polamolo
            Elnino M. Husein Mohi
            PERDEBATAN PASAL 33
            DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945

                  dalam beberapa Pasal saja, jadi singkat saja. Jadi,
                  Undang-Undang Dasarnya itu dilihat sebagai suatu
                  manivesto.
                        Saya khawatir kita ini terbawa arus pemikiran
                  untuk membuat Undang-Undang Dasar kita ini
                  sebagai suatu legal document, sebagai suatu naskah
                  hukum. Saya mengingatkan ini karena tiap kali kita
                  ingin untuk  mengurai, kadang-kadang jauh dari
                  apa yang sesungguhnya ingin kita rumuskan. Dari
                  pembicaraan  tadi dan  beberapa pembicara itu
                  saya merasa bahwa keinginan kita kadang-kadang
                  kelewat batas-batas yang harus kita kerjakan.
                  Sebenarnya, rumusan yang dibuat oleh para pendiri
                  negara, ini betul-betul luwes, betul-betul dia dapat
                  menampung perkembangan ke depan. Kalau di
                  bilang bumi, bumi itu hanya bukan darat ini, tapi
                  bumi itu termasuk darat, laut dan udara, itu bumi.
                  Karena itu, saya cenderung untuk mempertahankan
                  rumusan ayat (3) itu, “Bumi, air, angkasa”.
                        Ini angkasa itu nanti diperdebatkan “dan
                  kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
                  oleh negara”. Saya pikir, tidak perlu ditambah kata
                  “diatur”, dikuasai itu sebenarnya sudah termasuk
                  ke dalamnya mengatur. Sebab, ini milik siapa?
                  Bumi, air dan lain-lain itu, ini milik siapa? Kalau kita
                  bilang milik rakyat, rakyat itu bagian dari negara.
                  Bumi, air dan lain-lain itu bagian dari negara. Jadi
                  dikuasai negara  itu adalah yang  tepat, hanya  saja
                  negara itu kadang-kadang dipersonifikasikan dalam
                  diri pemerintah, “presiden”, sehingga, sewenang-
                  wenang bertindak. Dan, itu kita sudah alami cukup
                  lama, ini yang perlu kita beri pengamanan saja.



                                       334
   390   391   392   393   394   395   396   397   398   399   400