Page 398 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 398
PERUBAHAN TAHAP KEEMPAT
PASAL 33 DIPUTUSKAN
di Pasal 25E, kita lebih banyak berbicara mengenai
space sebagai wilayah kedaulatan penuh di sini. Kita
berbicara space dan ressources yang memiliki tidak
hanya kedaulatan penuh, tapi termasuk kedaulatan
eksklusif yang ada di situ. Dengan demikian, pola
hubungan yang ada di sini pun kalau menurut saya
tetap harus dikuasai Pak, di kuasai. Dikuasai dalam
arti bahwa bisa diatur berdasar hukum-hukum
publik, tapi bisa juga dikuasai dalam arti property.
Entah dikuasai properti langsung, atau melalui
mekanisme-mekanisme perekonomian kita. Karena
itu, yang jadi masalah di sini adalah tinggal kata-
kata angkasa itu kalau menurut saya.
Apakah kalau menurut Pak Warno kalau bumi
itu sudah termasuk di dalamnya darat, laut dan udara
betul-betul bisa mewakili komponen pengertian itu,
ya cukup dengan bumi. Tetapi, kalau tidak, ini juga
sepertinya darat, laut ya udaranya di mana ini, udara
di atasnya dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya, artinya kekayaan yang ada di darat, di
laut dan di udara. Tidak, kalau menurut saya di
sini jangan kita berbicara kedaulatan Pak, karena
kedaulatan itu nanti dianggap sovereignty padahal
di sini lebih luas dari itu termasuk sovereignty.
Jadi, saya kira kita sudah mengerti apa beda
antara sovereignty dan sovereign. Sovereignty hanya
dalam kita batas wilayah terotorial, tapi sovereign
bisa di luar itu sepanjang kemampuan tekhnologi
kita bisa mengelolanya seperti zona ekonomi
eksklusif, saya kira demikian Pak.
337

