Page 424 - BUKU PERDEBATAN PASAL 33 DALAM SIDANG AMANDEMEN UUD 1945
P. 424

PERUBAHAN TAHAP KEEMPAT
                                PASAL 33 DIPUTUSKAN




            Rachman (F-PPP),   Ali Masykur Musa (F-KB),   A.M.  Luthfi
                                                        161
                             160
            (F-Reformasi),  Bondan  Abdul Madjid (F-PBB),  Asnawi  Latief
                                                      163
                         162









               dinamika yang berkembang di dalam pembicaraan Komisi A ini, kami menganggap sebagai
               satu masukan yang kemungkinan akan dibicarakan di dalam rumusan selanjutnya.
            Kemudian, dapat kami tambahkan juga bahwa penambahan ayat (5) adalah pada pokoknya agar
               supaya pelaksanaan lebih lanjut dari ayat (1), (2), (3), dan (4) perlu diatur oleh undang-undang
               sehingga tidak menimbulkan salah penafsiran dan salah praktik seperti yang terjadi selama ini.
            160  …berkaitan dengan Pasal 33 fraksi kami berpendapat. Baik mengenai judul maupun mengenai
               ayat-ayat (1), (2), (3) dan (4), secara tegas kami dapat menyetujuinya sebagaimana di dalam
               rumusan Rancangan Perubahan Keempat ini.
            161  Terhadap rumusan-rumusan yang ada khususnya tentang Pasal 33 judul, buat F-KB tidak
               mempermasalahkan, bahkan ini sebagai sebuah kelengkapan dari esensi yang sebetulnya
               ada di dalam bab tersebut yang di dalamnya ada substansi perekonomian sebagai proses
               dan kenyataan serba tanggungjawab sosial dari negara. Untuk itu, kami menyetujui terhadap
               perubahan judul yang ada.
            Terhadap tidak ada perubahan Pasal 33 ayat (1), (2), (3), kami dari F-KB menaruh rasa hormat yang
               tinggi kepada Badan Pekerja yang tidak mengutak-atik dan mengubah susunan dan rumusan
               (1), (2), (3) sebagai upaya untuk menghormati kepada founding fahters karena sebetulnya di
               dalam ayat (1), (2), (3) itu berbasis kepada ekonomi kerakyatan yang di dalamnya ada sendi-
               sendi ekonomi, yaitu koperasi…Karena itu (1), (2), (3) tidak diubah sungguh sangat positif dan
               itu sangat baik. Terhadap rumusan ayat (4) dan (5), kami ingin menyetujui ayat (5), tetapi untuk
               ayat (4) seyogianya untuk kita pikirkan rumusan itu terutama ketika kita tinggalkan makna
               efisiensi di tengah-tengah jumlah penduduk kita yang sangat banyak. Karena itu, seyogianya
               ada modifikasi terhadap rumusan ayat (4) tersebut sehingga tidak ada kesan ini sebuah prinsip
               yang sangat besar, padahal bisa diringkas menjadi prinsip-prinsip yang betul-betul mengacu
               pada ekonomi kerakyatan juga.
            162   Mengingat waktu kami akan singkat-singkat saja. Pasal 33 kami tetap mempertahankan ayat
               (1), (2), (3) itu seperti naskah yang semula. Ayat (4) yang di rumuskan di sini kita memang katanya
               besar jumlahnya 8 (delapan) di sini. Kami akan mencatat karena keadaan kita sekarang ini
               masalah kemandirian, barangkali harus ada semacam penekanan supaya kita tidak terlalu
               tergantung kepada siapa pun. Jadi, penekanan kemandirian ini mohon bisa dimasukkan
               bagaimana caranya? Kemudian ada kata “kemandirian”, tetapi barangkali lebih ditekankan.
            163   Pertama, dari Fraksi Partai Bulan Bintang menyatakan bahwa judul dari Bab XIV ini menyetujui
               dengan adanya tambahan Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial.
            Yang kedua, Pasal 33 ayat (4) dan (5) sebagai tambahan apa yang sudah ditetapkan, yaitu ayat (1),
               ayat (2), dan (3) itu kami setujui. Dan, untuk dapat melengkapi ayat (1), (2), dan (3).


                                       363
   419   420   421   422   423   424   425   426   427   428   429