Page 42 - BUKU LAPORAN KINERJA DPR RI TS 2022-2023
P. 42

melalui pengesahan RUU ini termasuk penguatan upaya kesehatan dari segi promotif,
                  preventif, kuratif, rehabilitasi, dan paliatif. Undang–undang ini juga memberikan landasan
                  hukum bagi pemerataan fasilitas kesehatan, perizinan dan registrasi tenaga medis dan
                  kesehatan, pemanfaatan teknologi kesehatan, sistem informasi kesehatan, kedaruratan
                  kesehatan, inovasi kesehatan, serta dana kesehatan.

                  i. RUU  TENTANG PENGESAHAN REGIONAL COMPREHENSIVE ECONOMIC
                  PARTNERSHIP AGREEMENT (PERSETUJUAN KEMITRAAN EKONOMI KOMPREHENSIF
                  REGIONAL)


                  RUU ini merupakan RUU Kumulatif Terbuka yang diajukan oleh Presiden RI melalui
                  Surat Nomor R.13/PRES/04/2022 pada tanggal 4 April 2022. DPR RI menugaskan Komisi
                  VI untuk membahas RUU tersebut bersama Pemerintah melalui Surat Nomor T/584/
                  PW.01/05/2022 pada tanggal 25 Mei 2022. Dalam proses pembahasannya, Komisi VI
                  DPR RI telah mengadakan berbagai kegiatan dan Rapat Kerja dengan Pemerintah,
                  termasuk dengan Menteri Perdagangan, Menteri Hukum dan HAM, serta Menteri
                  Luar Negeri. Pengambilan Keputusan  Tingkat I dan penandatanganan RUU terjadi
                  dalam Rapat Kerja Komisi VI pada 5 Juli 2022. RUU ini kemudian disetujui oleh DPR
                  RI dan Pemerintah dalam Rapat Paripurna DPR RI tanggal 30 Agustus 2022. Akhirnya,
                  RUU ini telah disahkan dan diundangkan oleh Presiden pada tanggal 27 September
                  2022, menjadi Undang–Undang Nomor 24 Tahun 2022 tentang Pengesahan Regional
                  Comprehensive Economic Partnership  Agreement (Persetujuan Kemitraan Ekonomi
                  Komprehensif Regional).

                  Pengesahan  RUU ini mempertimbangkan perdagangan sebagai sektor utama  yang
                  mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui kerja sama perdagangan
                  internasional, dengan tujuan mendukung program pembangunan nasional dalam
                  meningkatkan kesejahteraan umum sesuai dengan UUD NRI  Tahun 1945. Guna
                  mendukung program pembangunan ekonomi dan pemulihan ekonomi nasional,
                  Pemerintah Republik Indonesia bersama-sama negara-negara anggota Perhimpunan
                  Bangsa-Bangsa  Asia  Tenggara dan Pemerintah Negara  Australia,  Jepang, Republik
                  Korea, Republik Rakyat Tiongkok, dan Selandia Baru, telah menandatangani Regional
                  Comprehensive  Economic  Partnership Agreement pada tanggal 15 November 2020 di
                  Bogor, Indonesia.


                  Pengesahan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional diharapkan
                  dapat menghasilkan kerja sama yang intens dan efektif dalam menciptakan kepastian
                  dan keragaman aturan perdagangan, menciptakan iklim investasi  yang kondusif,
                  serta meningkatkan peluang usaha barang, jasa, dan investasi di dalam rantai nilai
                  regional. Persetujuan ini akan memprioritaskan kepentingan nasional, terutama dalam
                  aspek ekonomi dan perdagangan. Bagi Indonesia, semua negara anggota  Regional
                  Comprehensive Economic Partnership (RCEP) menjadi mitra strategis dalam perdagangan
                  yang berpotensi besar untuk memperluas jangkauan Indonesia dalam rantai nilai global.



              40    Kinerja Legislasi
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47