Page 50 - BUKU LAPORAN KINERJA DPR RI TS 2022-2023
P. 50

Rapat Kerja Komisi II DPR RI terkait
                                                                        pengambilan keputusan atas 8 RUU
                                                                        pembentukan dan perbaikan dasar hukum
                                                                           wilayah provinsi (13 Februari 2023)







                  p. RUU  TENTANG PROVINSI SUMATERA UTARA, RUU  TENTANG PROVINSI
                  SUMATERA SELATAN, RUU  TENTANG PROVINSI  JAWA BARAT, RUU  TENTANG
                  PROVINSI JAWA TENGAH, RUU TENTANG PROVINSI JAWA TIMUR, RUU TENTANG
                  PROVINSI  MALUKU,  RUU  TENTANG  PROVINSI  KALIMANTAN  TENGAH,  DAN  RUU
                  TENTANG PROVINSI BALI


                  Pada Tahun Sidang 2022–2023, DPR RI telah menyetujui pengesahan 8 RUU yang
                  penting dalam mengatur pembentukan dan perbaikan dasar hukum wilayah provinsi.
                  Proses pengesahan ke-8 RUU tersebut menjadi undang–undang dilakukan dalam
                  sebuah Rapat Paripurna yang berlangsung pada tanggal 4 April 2023.

                  Pembahasan 8 RUU  yang mencakup Provinsi  Sumatera Utara, Provinsi Sumatera
                  Selatan, Provinsi  Jawa Barat, Provinsi  Jawa  Tengah, Provinsi  Jawa  Timur, Provinsi
                  Maluku, Provinsi Kalimantan Tengah, dan Provinsi Bali, dimulai dengan Surat Presiden
                  Nomor R-05/Pres/01/2023 pada tanggal 25 Januari 2023. Surat tersebut menunjuk
                  beberapa  Menteri,  seperti  Menteri  Dalam  Negeri,  Menteri  Keuangan,  Menteri
                  Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dan Menteri Hukum dan
                  HAM, untuk mewakili pemerintah dalam pembahasan RUU tersebut.

                  Pengesahan 8 RUU ini bertujuan untuk memperbaharui dasar hukum pembentukan 8
                  provinsi agar sesuai dengan kondisi dan perkembangan ketatanegaraan di Indonesia
                  saat  ini.  Dasar  hukum  sebelumnya  masih  mengacu  pada  UUD  Sementara  (UUDS)
                  Tahun 1950  yang mencerminkan semangat pemerintahan federalistik,  yang sudah
                  tidak lagi sesuai dengan konsep otonomi daerah yang ada dalam UUD NRI Tahun
                  1945.


                  Dalam pembahasan RUU ini, partisipasi publik dari provinsi-provinsi objek pengaturan
                  juga dipertimbangkan. Berbagai kegiatan telah dilakukan untuk melibatkan partisipasi
                  publik, seperti kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jawa Barat dan



              48    Kinerja Legislasi
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55