Page 54 - BUKU LAPORAN KINERJA DPR RI TS 2022-2023
P. 54

Selama Masa Persidangan  V  Tahun 2022–2023, pembicaraan tingkat I terkait
                  RUU Pengesahan Konvensi Internasional tentang Pelindungan Semua Orang dari
                  Penghilangan Paksa dan RUU Persetujuan Kerja Sama di Bidang Pertahanan dengan
                  Pemerintah Republik India, belum selesai. Pengesahan kedua RUU pengesahan
                  konvensi internasional tersebut harus segera diupayakan oleh DPR RI dan Pemerintah,
                  karena sebagai bagian dari masyarakat internasional, Indonesia berkewajiban untuk
                  segera melaksanakan perjanjian internasional yang telah disepakati. Setelah kedua
                  RUU ini disahkan, pelaksanaan perjanjian internasional tersebut dapat dilakukan
                  dengan efektif.






                      “Pembentukan RUU EBET mempunyai arti penting karena
                         sangat dibutuhkan untuk perbaikan tata kelola Energi
                         Baru dan Energi Terbarukan di lndonesia, mengingat
                       Energi Baru dan Energi Terbarukan sebagai sumber daya
                       alam strategis merupakan cabang produksi yang penting
                      bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak yang
                       pengelolaannya harus untuk sebesar-besar kemakmuran

                                       dan kesejahteraan bagi rakyat.”
                                      Bambang Haryadi, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI






                  3. RUU DALAM TAHAP PENYUSUNAN

                  Pada Tahun Sidang 2022-2023 terdapat 51 RUU berada dalam tahap penyusunan di DPR,
                  sebagaimana terdapat dalam Lampiran IV, dengan komposisi 2 RUU akan memasuki
                  tahap Pembicaraan Tingkat I, 29 RUU menunggu Rapat Paripurna persetujuan menjadi
                  RUU usul DPR, 6 RUU dalam tahap harmonisasi di Badan Legislasi DPR, dan 14 RUU
                  dalam proses penyusunan draf awal di DPR RI. Status dan proses terhadap RUU dalam
                  tahapan penyusunan dijelaskan lebih lanjut dalam Lampiran IV. Usulan penyusunan
                  RUU dari DPR RI dapat berasal dari anggota DPR, komisi, gabungan komisi, Baleg,
                  atau DPD RI. Sebelum disepakati menjadi menjadi RUU yang secara resmi diajukan
                  oleh DPR RI, sebuah RUU harus melalui tahap pengharmonisasian, pembulatan,
                  dan pemantapan konsepsi RUU yang dikoordinasikan oleh Badan Legislasi DPR RI.
                  Proses tersebut selalu diwarnai oleh berbagai dinamika dan perbedaan pendapat.
                  Namun, DPR RI memiliki komitmen untuk selalu mengutamakan keberpihakan pada
                  kepentingan rakyat dan kepentingan nasional. Oleh karena itu, setiap RUU  yang
                  disiapkan oleh DPR RI merupakan upaya maksimal yang bisa dihadirkan dalam rangka
                  menyiapkan kebutuhan landasan hukum bagi seluruh rakyat Indonesia.


              52    Kinerja Legislasi
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59