Page 72 - BUKU LAPORAN KINERJA DPR RI TS 2022-2023
P. 72

ekonomi, dan pemulihan perekonomian. DPR RI juga mendorong Otoritas Jasa Keuangan
                  (OJK) untuk memperkuat kebijakan sektor keuangan dalam mendukung sektor-sektor
                  prioritas dan UMKM, serta melakukan mitigasi scarring effect akibat pandemi. Dalam
                  tugas pemeriksaan pengelolaan keuangan negara, DPR RI mendorong Badan Pemeriksa
                  Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk
                  meningkatkan efektivitas dan efisiensi belanja negara yang dapat memberikan manfaat
                  bagi masyarakat dan memperkuat produk dalam negeri. Hasil pembahasan komisi-
                  komisi yang terdapat di DPR RI dengan mitra kerjanya menjadi bahan masukan bagi
                  Badan Anggaran untuk melakukan pembahasan bersama pemerintah.

                  3. Pendapatan Negara


                  Baggar DPR RI bersama pemerintah sepakat untuk melanjutkan konsolidasi fiskal yang
                  berkualitas. Tujuan dari agenda ini untuk memperkuat mobilitas pendapatan negara.
                  Tumpuan pendapatan negara harus diletakkan dalam kerangka reformasi perpajakan
                  yang berkelanjutan, dan pembenahan struktural terhadap skema Penerimaan Negara
                  Bukan Pajak (PNBP).


                  Baggar DPR RI bersama pemerintah berkeyakinan target pendapatan negara  yang
                  kita usulkan kepada rapat paripurna DPR RI ini akan terpenuhi pada tahun depan.
                  Banggar DPR RI bersama pemerintah mengusulkan dan meminta persetujuan rapat
                  paripurna DPR RI terhadap besaran Pendapatan Negara dalam APBN TA 2023 sebesar
                  Rp2.463 triliun yang terdiri dari: (1) Pendapatan Dalam Negeri, terdiri dari (a) Penerimaan
                  perpajakan Rp2.021,2 triliun yang terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp1.718 triliun dan
                  penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp303,2 triliun (b) PNBP sebesar Rp441,4
                  triliun; (2) Penerimaan hibah Rp400 miliar.


                  Pendapatan negara mengalami peningkatan sebesar Rp19,4 triliun dari postur APBN
                  TA 2023  yang diusulkan oleh pemerintah. Perubahan kenaikan terjadi pada seluruh
                  pos penerimaan. Penerimaan pajak naik Rp2,9 triliun dari usulan pada APBN TA 2023.
                  Sedangkan penerimaan kepabeanan dan cukai naik Rp1,4 triliun. Pada pos PNBP terjadi
                  kenaikan yang paling besar dibanding dengan usulan pemerintah. PNBP naik sebesar
                  Rp15,1 triliun dengan mempertimbangkan pembenahan tata kelola PNBP dan masih
                  tingginya harga komoditas ekspor.


                  Upaya optimalisasi penerimaan perpajakan tahun 2023 didukung oleh kebijakan umum
                  perpajakan sebagai berikut: (1) Melanjutkan tren peningkatan penerimaan dengan
                  menjaga efektivitas implementasi Undang–Undang no.7 Tahun 2021 tentang harmonisasi
                  peraturan perpajakan; (2) Memberikan insentif fiskal pada kegiatan ekonomi strategis
                  yang mempunyai multiplier effect yang kuat bagi perekonomian; (3) Memerhatikan daya
                  beli masyarakat dalam upaya meningkatkan penerimaan perpajakan; (4) Melakukan


              70    Kinerja Anggaran
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77