Page 80 - BUKU LAPORAN KINERJA DPR RI TS 2022-2023
P. 80

Peningkatan anggaran  TKD pada tahun 2023 sejalan dengan komitmen DPR RI
                  dan pemerintah untuk meningkatkan pembangunan di daerah melalui dukungan
                  pendanaan penyelenggaraan urusan pemerintahan  yang menjadi kewenangan
                  daerah, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan kegiatan pembangunan lainnya.
                  Pengalokasian TKD untuk daerah pemekaran termasuk di wilayah Papua yang dibentuk
                  setelah tanggal 30 Juni tahun berkenaan dihitung secara proporsional dari TKD daerah
                  induk antara lain berdasarkan jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah target layanan,
                  lokasi, dan/atau status daerah penghasil DBH.

                  5. Defisit dan Pembiayaan


                  Arsitektur APBN TA 2023 didesain agar tetap optimis atas kinerja positif perekonomian,
                  namun tetap waspada atas risiko ketidakpastian yang masih relatif tinggi. Untuk itu,
                  defisit APBN TA 2023 dialokasikan sebesar Rp598.151,4 miliar (2,84% terhadap PDB,
                  dengan perkiraan PDB nominal 2023 sebesar Rp21.037,9 triliun).


                  Secara umum, arah kebijakan pembiayaan tahun 2023 antara lain: (1) menutup defisit
                  anggaran  sebagai  konsekuensi  kebijakan  fiskal yang  ekspansif  dan  konsolidatif;  (2)
                  melakukan pengelolaan utang  secara  prudent dan  sustainable; (3) mengendalikan
                  tingkat risiko utang pada level yang aman dan kredibel; (4) mendukung pendalaman
                  pasar keuangan (financial deepening); (5) memanfaatkan Saldo Anggaran Lebih (SAL)
                  untuk  menjaga  stabilitas  ekonomi  dan  antisipasi  ketidakpastian;  (6)  mendorong
                  efektivitas pembiayaan investasi untuk mendukung transformasi ekonomi; (7)
                  mendorong inovasi pembiayaan (antara lain penguatan peran BUMN, BLU, SWF dan
                  SMV serta mendorong skema KPBU lebih masif); serta (8) meningkatkan pengelolaan
                  manajemen kas yang integratif untuk menjaga fiscal buffer yang andal dan efisien.

                  Dalam mendukung kebijakan fiskal yang ekspansif, terarah, dan terukur, pembiayaan
                  anggaran tahun 2023 dialokasikan sebesar Rp598.151,4 miliar,  yang terdiri atas: (1)
                  Pembiayaan utang tahun 2023 dialokasikan sebesar Rp696.317,6 miliar; (2) Pembiayaan
                  Non Utang tahun 2023 dialokasikan sebesar negatif Rp98.166,2 miliar.


                  B.  Pembahasan RUU Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN TA 2021

                  RUU Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN (P2 APBN) TA 2021 merupakan
                  bentuk  pertanggungjawaban  pemerintah  dalam  pelaksanaan  APBN  yang  sudah
                  berjalan. Pemerintah menyampaikan RUU tentang Pertanggungjawaban  APBN
                  kepada DPR RI yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) paling
                  lambat 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

                  Dasar  pelaksanaan  dari  P2  APBN  sendiri  memiliki  dasar  hukum  yang  kuat  dalam
                  konstitusi. Berdasarkan Pasal 23 E ayat (1) UUD 1945, UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang
                  Keuangan Negara, UU Nomor 9 Tahun 2020 tentang APBN TA 2021, dan Undang-



              78    Kinerja Anggaran
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85