Page 78 - BUKU LAPORAN KINERJA DPR RI TS 2022-2023
P. 78

Selain itu, Komisi  VI DPR RI juga menyetujui PMN nontunai untuk  TA 2023 sebesar
                  Rp3.020,9 miliar. Komisi VI DPR RI juga mendukung usulan adanya tambahan alokasi
                  PMN  TA 2023 Kementerian BUMN sebesar Rp7.880 miliar untuk penjaminan KUR,
                  penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN), dan dukungan keberlangsungan bisnis
                  BUMN.


                  Alokasi PMN dalam RAPBN  TA 2023 diberikan kepada beberapa BUMN untuk
                  mempercepat pembangunan infrastruktur di tahun 2023. BUMN tersebut di antaranya
                  PT Hutama Karya (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). PMN  yang
                  diberikan kepada BUMN tersebut digunakan untuk menyelesaikan proyek-proyek
                  infrastruktur guna memberikan dampak positif bagi masyarakat. Misalnya, PT Perusahaan
                  Listrik Negara (Persero)  yang menerima PMN untuk menyelesaikan pembangunan
                  pembangkit di daerah 3T (terluar, tertinggal, dan terbelakang) serta PT Hutama Karya
                  (Persero) untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

                  Pada RAPBN TA 2023 pemerintah juga mengalokasikan PMN untuk klaster lainnya seperti
                  PT Len Industri (Persero) dan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi
                  Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia). PMN yang diberikan kepada PT Len Industri
                  (Persero) dimaksudkan untuk mendukung tercapainya target prioritas pembangunan
                  di bidang pertahanan dan keamanan serta optimalisasi industri pertahanan nasional.
                  Sementara itu, PMN  yang diberikan kepada  Airnav Indonesia dimaksudkan untuk
                  menjaga keberlangsungan perusahaan dalam menjamin keselamatan penerbangan
                  serta kebutuhan untuk menjamin availability dan reliability fasilitas navigasi penerbangan.


                  Sementara itu, kebijakan  TKD pada tahun 2023 secara umum diarahkan untuk: (1)
                  meningkatkan sinergi kebijakan fiskal pusat dan daerah serta harmonisasi belanja pusat
                  dan daerah; (2) memperkuat kualitas pengelolaan TKD melalui implementasi UU Nomor
                  1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
                  Daerah (UU HKPD) secara terarah, terukur, akuntabel dan transparan untuk percepatan
                  transformasi ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat; (3) memperkuat
                  penggunaan  TKD untuk mendukung sektor-sektor prioritas; (4) meningkatkan
                  kemampuan perpajakan daerah (local taxing power) dengan tetap menjaga iklim
                  investasi, kemudahan berusaha, dan kesejahteraan masyarakat; (5) mengoptimalkan
                  pemanfaatan belanja daerah untuk penguatan akses dan kualitas layanan publik; dan
                  (6) mendorong pemanfaatan instrumen pembiayaan untuk mengatasi keterbatasan
                  kapasitas fiskal dan kebutuhan percepatan pembangunan.


                  Adapun Anggaran TKD pada APBN TA 2023 dialokasikan sebesar Rp814.718,5 miliar,
                  lebih tinggi sebesar Rp15.616,7 miliar atau 2,0% dibandingkan outlook tahun 2022. Pada
                  APBN tahun anggaran 2023 DBH dialokasikan sebesar Rp136.260,0 miliar. Pagu DAU
                  nasional dalam APBN TA 2023 dialokasikan sebesar Rp396.000,0 miliar. Dalam APBN
                  TA 2023, anggaran DAK Fisik dialokasikan sebesar Rp53.422,5 miliar. Sedangkan DAK
                  Nonfisik dialokasikan sebesar Rp130.297,3 miliar (Gambar 6).


              76    Kinerja Anggaran
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83