Page 73 - BUKU KINERJA DPR RI
P. 73

KINERJA FUNGSI PENGAWASAN



                     diselenggarakan pada tanggal 9 Desember 2020 di 270 daerah
                     yang terdiri atas 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota di Indonesia.
                     Selanjutnya Panja merekomendasikan KPU agar  menerbitkan
                     PKPU  yang memuat tentang aturan larangan dan sanksi  yang
                     tegas sehingga tidak menjadi temuan yang berulang;  mengatur
                     tata  waktu penyelesaian pengaduan terkait kode etik di Dewan
                     Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu lebih cepat sehingga proses
                     putusan dapat diselesaikan sebelum putusan MK RI; meminta
                     Kementerian  Dalam  Negeri    (Kemendagri)  untuk  membantu
                     meningkatkan partisipasi pemilih pada pelaksanaan Pemilu dan
                     Pilkada serentak pada tahun 2024; anggaran Pilkada serentak tahun
                     2024 disamakan dengan Pemilu Nasional  yakni bersumber dari
                     APBN; serta membenahi permasalahan DPT dari hulu ke hilir.


                  e.  Panja Administrasi Kependudukan
                     Panja Administrasi Kependudukan Komisi II DPR RI dibentuk untuk
                     mencari solusi terhadap permasalahan data kependudukan sehingga
                     mampu meningkatkan kualitas layanan publik dan demokrasi ke
                     depan. Selanjutnya Panja merekomendasikan revisi UU No. 23
                     Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dengan beberapa
                     poin penting adalah penekanan pada kepatuhan masyarakat dalam
                     melaporkan peristiwa kependudukan; mendorong Kemendagri
                     untuk menyusun roadmap dalam menata database kependudukan
                     yang terintegrasi, sistematis, dan mempunyai data yang objektif di
                     lapangan; optimalisasi penggunaan Kartu Identitas Anak (KIA) agar
                     masyarakat mudah mengakses pelayanan publik; serta perlunya
                     pengembangan Anjungan Dukcapil Mandiri di seluruh kabupaten/
                     kota di Indonesia dan peningkatan layanan akses kependudukan
                     dan catatan sipil di daerah melalui sistem jemput bola dengan
                     memberdayakan perangkat pemerintahan desa/kelurahan dan
                     RT/RW setempat.



                                               57
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78