Page 173 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 173

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN




                                                  (PDIP-Jateng 3), Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) yang
                                                  berjumlah 58 anggota dengan presentase 10,55%, ketua fraksi Endin
                                                  J. Soefihara (PPP-Jabar 10), Fraksi Partai Demokrat (FPD) memiliki 58
                                                  anggota dengan presentase 10,36%, ketua fraksi: Soekartono Hadiwarsito
                                                  (PD-Jateng 5), Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) beranggotakan
                                                  53 anggota dengan presentase 9,64%, ketua fraksi: Abdillah Toha
                                                  (PAN-Banten 2), Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) terdiri dari
                                                  52 anggota dengan presentase 9,45%, ketua fraksi: Ida Fauziyah (PKB-
                                                  Jatim 8), Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) berjumlah 45 anggota
                                                  dengan presentase 8,18%, ketua fraksi: Mahfud Siddiq (PKS-Jabar 7),
                                                  Fraksi Partai Bintang Reformasi (FPBR) memiliki 14 anggota dengan
                                                  presentase 2,55%, ketua fraksi: Rusman Ali (PBR-Kalbar), Fraksi Partai
                                                  Damai Sejahtera (FPDS) dengan 13 anggota dengan presentase 2,36%,
                                                  ketua fraksi: Constant M. Ponggawa (PDS-DKI 2), dan Fraksi Bintang
                                                  Pelopor Demokrasi (FBPD) terdiri dari 20 anggota dengan presentase
                                                  3,64%, ketua fraksi Jamaluddin Karim (PBB-Kalsel).
                                                       Dinamika politik di dalam proses berdemokrasi di DPR sendiri
                                                  dapat dikatakan cukup alot untuk dibahas  mengingat sebagai
                                                  representasi politik kenegaraan dalam lingkup check and balances, di
               Dinamika politik                   DPR muncul kubu yang mendukung pemerintah dan yang mengkritisi
               di dalam proses                    pemerintah. Perebutan pengaruh diantara dua kubu itu terlihat pada

                  berdemokrasi                    perebutan kursi pimpinan dewan dan alat kelengkapan dewan lainnya.
                                                       Tampuk pimpinan Dewan dikuasai oleh Partai Golkar, PDIP,
                  di DPR sendiri                  PKB dan PBR, masing-masing secara berturut-turut menempati posisi

               dapat dikatakan                    sebagai ketua dan tiga wakil ketua DPR. Keempat unsur pimpinan
                     cukup alot...                tersebut merupakan kelompok Koalisi Kebangsaan (FPG, FPDIP, FKB,
                                                  FPDS, dan FPBR). Adapun kubu Koalisi Kerakyatan (FPD, FPPP, FPAN,
                                                  dan FPKS) tidak berhasil menduduki kursi pimpinan DPR, karena faktor
                                                  perolehan kursi DPR yang lebih besar bagi kubu Koalisi Kebangsaan.
                                                       Proses pertarungan politik antara kubu Koalisi Kebangsaan dan
                                                  Kerakyatan rupanya sangat cair. Salah satu dinamika yang terjadi adalah
                                                  adanya perubahan komposisi koalisi. Hal ini terjadi pada saat Jusuf Kalla
                                                  mengalahkan Akbar Tanjung dalam kontestasi pemilihan ketua umum
                                                  Partai Golkar. Sebagai wakil presiden, saat itu Jusuf Kalla langsung
                                                  mengubah haluan Partai Golkar. Golkar yang semula berada dalam
                                                  kubu oposisi bersama Koalisi Kebangsaan berpindah kubu ke Koalisi
                                                  Kerakyatan yang merupakan koalisi pemerintahan SBY - JK.
                                                       Pada susunan Alat Kelengkapan DPR RI periode 2004-2009, posisi-
                                                  posisi strategis diisi oleh kader-kader dari partai-partai dengan suara





                                     dpr.go.id   168
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178