Page 200 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 200
DPR RI 2004-2009:
Meneguhkan Kehidupan
Berdemokrasi Republik Indonesia
merusak mental, semangat, dan daya juang masyarakat dan dalam skala
luas dan jangka panjang dapat melumpuhkan kehidupan masyarakat.
Sebagai contoh, dampak tragedi bom Bali pada bulan Oktober 2002
telah menurunkan kegiatan ekonomi lokal sepanjang tahun 2003
dengan berkurangnya pendapatan penduduk Bali sekitar 43 persen
antara lain karena pemutusan hubungan kerja terhadap 29 persen
tenaga kerja di Bali. Tragedi Bali juga berpengaruh dalam perkonomian
nasional antara lain dengan menurunnya arus wisatawan mancanegara
sebanyak 30 persen. Dalam intensitas yang tinggi dan terus menerus,
terorisme dapat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara. 221
Untuk itu, sasaran pemerintah dalam pencegahan dan
penanggulangan terorisme adalah menurunnya kejadian tindak
terorisme di wilayah hukum Indonesia, berikutnya meningkatnya
...penegakan hukum ketahanan masyarakat terhadap aksi terorisme, dan meningkatnya
penanggulangan daya cegah dan tangkal negara terhadap ancaman terorisme secara
terorisme keseluruhan. Sasaran tersebut dicapai dengan arah kebijakan seperti
berdasarkan prinsip memantapkan operasional penanggulangan terorisme, melakukan
sosialisasi dan upaya perlindungan masyarakat terhadap aksi
demokrasi dan terorisme, menyiapkan pranata dan melaksanakan penegakan hukum
HAM... penanggulangan terorisme berdasarkan prinsip demokrasi dan HAM,
dan membangun kemampuan penangkalan dan penanggulangan
terorisme. Sedangkan arah kebijakan dalam pencegahan dan
penanggulangan terorisme dijabarkan ke dalam program-program
seperti program pengembangan penyelidikan, pengamanan dan
penggalangan keamanan negara, kemudian program pengembangan
pengamanan rahasia negara dan program pemantapan keamanan
dalam negeri. 222
Upaya pencegahan dan penanggulangan gerakan terorisme di
Indonesia telah menunjukkan hasil yang menggembirakan dengan
banyaknya pelaku teror yang berhasil ditangkap. Sampai saat ini,
sebanyak 410 tersangka teroris telah ditangkap atau menyerahkan
diri. Sebanyak 260 tersangka diantaranya telah diadili dan divonis oleh
lembaga peradilan, 5 orang divonis hukuman mati, 4 orang divonis
hukuman seumur hidup, 14 orang dalam proses peradilan, dan 13 orang
masih dalam proses penyidikan. Peningkatan kapasitas kelembagaan
dalam pencegahan dan penanggulangan terorisme antara lain dilakukan
221 Deputi Sekretariat Kabinet Bidang Hukum dan Perundang-undangan, Ibid.
222 Lihat Bab VI Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme, bagian II.6-2. Deputi Sekretariat
Kabinet Bidang Hukum dan Perundang-undangan, Ibid.
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 195
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018

