Page 201 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 201
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
melalui kerjasama dengan beberapa negara baik secara multilateral
maupun bilateral. Upaya preventif lain adalah peningkatan kemampuan
profesionalisme kontraintelijen dalam melindungi kepentingan nasional
dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan. Termasuk
dalam hal ini adalah pencegahan dan penanggulangan terorisme. 223
Hasil evaluasi pemerintah dalam pencegahan dan penanggulangan
terorisme antara lain dilakukan melalui kerjasama dengan beberapa
negara baik secara multilateral maupun bilateral. Upaya preventif lain
adalah peningkatan kemampuan profesionalisme kontraintelijen dalam
Melalui prinsip melindungi kepentingan nasional dari berbagai ancaman, tantangan,
independensi, upaya hambatan, dan gangguan. Termasuk dalam hal ini adalah pencegahan
kontra-terorisme dan penanggulangan terorisme. Melalui supremasi hukum, Pemerintah
dilakukan secara melakukan penegakan hukum sesuai dengan peraturan perundang-
inisiatif mandiri... undangan yang berlaku. Akan tetapi, keberadaan Undang-undang Nomor
16 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme dirasakan masih belum
dapat memberikan landasan hukum yang kuat bagi kegiatan intelijen
dalam pencegahan dan penanggulangan terorisme. Melalui prinsip
independensi, upaya kontra-terorisme dilakukan secara inisiatif mandiri
semata-mata untuk menegakkan keamanan dan ketertiban umum serta
melindungi keselamatan masyarakat. Dengan strategi indiskriminasi
penegakan hukum terhadap para pelaku tindak terorisme dilakukan
tanpa pandang bulu dan tidak mengarah pada penciptaan anggapan
negatif terhadap sebagian kelompok masyarakat. Prinsip indiskriminasi
juga dilakukan sebagai upaya untuk menghindari terjadinya ekses negatif
yang berbau SARA. 224
Indikator sosial seperti tingkat kemiskinan, kesenjangan sosial,
permasalahan demokrasi, serta pemahaman yang sempit terhadap
keyakinan dan ideologi patut diduga merupakan media tumbuh suburnya
sel-sel terorisme di Indonesia. Aksi terorisme masih menjadi ancaman
potensial bagi stabilitas keamanan nasional mengingat masih belum
tertangkapnya beberapa tokoh kunci aksi terorisme di Indonesia
seperti Zulkarnaen, Dulmatin, Umar Patek, dan Noordin M. Top, serta
jaringannya. Selain permasalahan di atas, berbagai kendala yang masih
dihadapi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme di
Indonesia adalah belum adanya landasan hukum yang kuat bagi kegiatan
operasi intelijen penanggulangan terorisme. Dalam hubungan ini masih
223 Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Pencapaian Sebuah
Perubahan, Evaluasi 4 tahun RPJMN 2004-2009, (Jakarta: Bappenas, 2009), hlm. 58-60.
224 Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Ibid.
dpr.go.id 196

