Page 206 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 206

DPR RI 2004-2009: 2009:
                                                                                                    DPR RI 2004
                                                                                                              -
                                                                                             Meneguhkan Kehidupan an Kehidupan
                                                                                                Meneguhk
                                                                                     Berdemokrasi Republik Indonesiaasi Republik Indonesia
                                                                                       Ber
                                                                                          demokr
                                                       Dengan  demikian  kewenangan  dan  konflik kepentingan antar
                                                  kedua pimpinan daerah tersebut diatur dalam sebuah UU. Berdasarkan
                                                  permasalahan yang terjadi ketika diselenggarakannya UU No. 22 Tahun
                                                  1999, yang dimulai dari konflik kewenangan, permasalahan wilayah laut,
                                                  hubungan yang kurang harmonis antara eksekutif dan legislatif, serta
                                                  sengketa antara bupati/walikota dengan gubernur, pengelolaan keuangan
                                                  daerah dan masalah – masalah lainnya, sehingga menganggu efektifitas
                                                  dari penyelenggaraan pemerintahan daerah. Maka, dalam UU No. 32
                                                  Tahun 2004 dirumuskan kembali subtansi pelaksanaan pemerintah daerah
                                                  sesuai dengan maksud UUD 1945 amandemen ke 4 dan koreksi yang
                                                  dilakukan oleh kementerian dalam negeri.  UU No. 32 tahun 2004 memiliki
                                                  substansi prinsipil yang diatur, yaitu (1) Pembentukan daerah kawasan
                                                  khusus; (2) Pilkada langsung; (3) Pembagian urusan pemerintahan; (4)
                                                  Keuangan Daerah; (5) Kontrol APBD oleh Mendagri; dan (6) Penguatan
                                                  Posisi Gubernur. 230
                                                       Penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan ketentuan Pasal
                                                  20 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 digunakan asas otonomi dan
                                                  tugas pembantuan, sedangkan dalam menyelenggarakan pemerintahan,
                                                  pemerintah pusat menggunaakan asas desentralisasi, tugas pembantuan
                                                  dan dekonsentrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
                                                       Pembentukan daerah dan kawasan khusus diatur dalam Bab
                 Pemekaran dari                   II pasal 4 dan 5 UU No. 32 Tahun 2004. Pembentukan daerah dapat

                       satu daerah                berupa penggabungan beberapa daerah atau bagian daerah yang
                                                  bersandingan atau pemekaran dari satu daerah menjadi dua daerah
                 menjadi 2 (dua)                  atau lebih. Pemekaran dari satu daerah menjadi 2 (dua) daerah atau lebih

               daerah atau lebih                  dapat dilakukan setelah mencapai batas minimal usia penyelenggaraan
                 dapat dilakukan                  pemerintahan. Pembentukan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal

              setelah mencapai                    4 harus memenuhi syarat administratif, teknis, dan fisik kewilayahan.
                                                  Syarat administratif untuk provinsi meliputi adanya persetujuan DPRD
             batas minimal usia                   kabupaten/kota dan Bupati/Walikota yang akan menjadi cakupan

               penyelenggaraan                    wilayah provinsi, persetujuan DPRD provinsi induk dan Gubernur,
                  pemerintahan.                   serta rekomendasi Menteri Dalam Negeri. Syarat administratif untuk
                                                  kabupaten/kota meliputi adanya persetujuan DPRD kabupaten/kota
                                                  dan Bupati/Walikota yang bersangkutan, persetujuan DPRD provinsi dan
                                                  Gubernur serta rekomendasi Menteri Dalam Negeri.
                                                       Syarat teknis meliputi faktor yang menjadi dasar pembentukan
                                                  daerah yang mencakup faktor kemampuan ekonomi, potensi daerah,
                                                  sosial budaya, sosial politik, kependudukan, luas daerah, pertahanan,

                                                  230 Ibid, hlm 54.




                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   201
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211