Page 208 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 208

DPR RI 2004
                                                                                                              -
                                                                                                 DPR RI 2004-2009: 2009:
                                                                                               Meneguhk
                                                                                             Meneguhkan Kehidupan an Kehidupan
                                                                                     Berdemokrasi Republik Indonesiaasi Republik Indonesia
                                                                                          demokr
                                                                                       Ber
                                                  secara parsial apa yang terjadi di beberapa daerah otonom baru.
                                                  Studi Bappenas pada 2005 telah menghasilkan Kajian Percepatan
                                                  Pembangunan Daerah Otonom Baru (DOB). Kajian ini secara khusus
                                                  mempelajari permasalahan yang terkait pembangunan daerah otonom
                 Studi Bappenas                   baru dan sektor yang menjadi andalan dalam pengembangan ekonomi.

                pada 2005 telah                   Wilayah yang menjadi lokasi kajian yakni Kabupaten Serdang Bedagai
                   menghasilkan                   (Sumatera Barat), Kabupaten Sekadau (Kalimantan Barat), Kota Tomohon
                                                  (Sulawesi Utara), Kabupaten Sumbawa Barat (NTB) dan Kota Tasikmalaya
             Kajian Percepatan                    (Jawa Barat). Studi tersebut menyimpulkan bahwa pada aspek keuangan

                  Pembangunan                     daerah, telah terjadi peningkatan pendapatan asli daerah meskipun pada

               Daerah Otonom                      umumnya ketergantungan terhadap Dana Alokasi Umum masih tinggi. Di
                      Baru (DOB).                 samping itu, juga terjadi peningkatan pada proporsi belanja pembangunan
                                                  meskipun proporsi terhadap belanja rutin masih kecil. Namun demikian
                                                  penilaian responden masyarakat menunjukkan belum adanya perubahan
                                                  antara sebelum dan sesudah pemekaran.
                                                                                       233
                                                       Hal ini dikarenakan karena pemda DOB tengah melakukan
                                                  pembenahan kelembagaan, infrastruktur kelembagaan, personil dan
                                                  keuangan daerahnya. Sedangkan pada aspek pengelolaan sumberdaya
                                                  aparatur menunjukkan bahwa rasio jumlah aparatur terhadap total
                                                  penduduk DOB masih dibawah rata-rata nasional meskipun untuk
                                                  beberapa daerah sampel tidak terjadi hubungan yang signifikan antara
                                                  jumlah aparatur dan kepuasan pelayanan publik. Studi ini juga mencatat
                                                  umumnya kualitas SDM aparatur untuk lini terdepan pelayanan
                                                  masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang masih rendah (setingkat
                                                  SMU).
                                                       Selain Bappenas, Lembaga Administrasi Negara juga melakukan
                                                  Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Otonomi Daerah untuk periode
                                                  1999-2003. Fokus evaluasi terdiri dari kesejahteraan masyarakat,
                                                  pelayanan publik dan kehidupan demokrasi lokal. Dengan mengambil 136
                                                  kabupaten/kota studi ini dimaksudkan untuk mengetahui kinerja daerah
                                                  serta mengetahui masalah dan kendala dalam 3 penyelenggaraan otonomi
                                                  daerah. Temuan studi ini secara umum menunjukkan bahwa untuk aspek
                                                  kesejahteraan masyarakat, khususnya indikator ekonomi dan sosial
                                                  secara umum mengalami peningkatan. Namun demikian, tetap terjadi
                                                  kesenjangan antara wilayah Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian
                                                  Timur. Salah satu yang dilihat adalah indeks pembangunan manusia.
                                                                                                                 234


                                                  233  Ibid.
                                                  234  Lembaga Administrasi Negara. Laporan Evaluasi Penyelenggaran Otonomi Daerah Periode 1999-
                                                     2003, (Jakarta: Pusat Kajian Kinerja Otonomi Daerah, Lembaga Administrasi Negara, 2005).




                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   203
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213