Page 207 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 207

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN




                                                  keamanan, dan faktor lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi
                                                  daerah. Syarat fisik meliputi paling sedikit 5 kabupaten/kota untuk
                                                  pembentukan provinsi dan paling sedikit 5 kecamatan untuk pembentukan
                                                  kabupaten, dan 4 kecamatan untuk pembentukan kota, lokasi calon ibukota,
                                                  sarana, dan prasarana pemerintahan.
                                                       Kawasan Khusus sebagaimana diatur dalam Pasal 9 dibentuk
                                                  dengan tujuan menyelenggarakan fungsi pemerintahan tertentu yang
                                                  bersifat khusus bagi kepentingan nasional, Pemerintah dapat menetapkan
                                                  kawasan khusus dalam wilayah provinsi dan/atau kabupaten/kota. Fungsi
                                                  pemerintahan tertentu adalah untuk penyelenggaraan bidang Perdagangan
                                                  bebas dan/atau pelabuhan bebas ditetapkan oleh Pemerintah. Pemerintah
                                                  dapat mengikutsertakan daerah yang bersangkutan dan Daerah juga dapat
                                                  mengusulkan pembentukan kawasan khusus kepada Pemerintah.



                                                  4.4.7  Pemekaran Wilayah dan Peran DPR
                                                       Pemekaran daerah menghasilkan tren baru dalam struktur
                                                  kewilayahan di Indonesia. Perkembangan jumlah kabupaten/kota dan
                                                  propinsi di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 1.1 di bawah. Hingga tahun
                                                  2004, terjadi penambahan pemerintah propinsi dari 26 menjadi 33 (26,9 %)
                Terdapat usulan                   dan pemerintah kabupaten/kota dari 303 menjadi 440 (45,2%). Pada tahun

             pembentukan 114                      2005 pemerintah pusat untuk sementara waktu menangguhkan pemekaran
                                                  daerah, namun hingga akhir tahun 2006 gejolak usulan pemekaran daerah
                 kabupaten/kota                   terus berlanjut. Terdapat usulan pembentukan 114 kabupaten/kota serta

               serta 21 propinsi.                 21 propinsi. Kebijakan penangguhan sementara pemekaran daerah selama
                                                  2005- 2006 sulit bertahan mengingat hingga saat ini belum ada dasar
                                                  yang kuat untuk itu, meskipun Depdagri menilai bahwa perkembangan
                                                  daerah otonom baru (DOB) belum optimal karena berbagai permasalahan
                                                  atau hambatan yang dihadapi.  Di samping itu, belum adanya kebijakan
                                                                              231
                                                  pemerintah mengenai pembatasan jumlah daerah juga mendorong daerah
                                                  terus mengajukan pemekaran daerah. Dengan desakan yang kuat dari
                                                  daerah maka pada tahun 2007 terjadi lagi tambahan jurisdiksi daerah di
                                                  Indonesia. 232
                                                       Studi dampak pemekaran daerah secara komprehensif belum
                                                  pernah dilakukan. Namun demikian, beberapa studi telah mulai melihat



                                                  231   Departemen Dalam Negeri. Sinopsis Penelitian : Efektifitas Pemekaran Wilayah di Era Otonomi
                                                     Daerah. (Jakarta: Pusat Litbang Otonomi Daerah, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen
                                                     Dalam Negeri, 2005)
                                                  232  Studi Evaluasi Pemekaran Daerah, Building and Reinventing Decentralized Governance Project Badan
                                                     Perencanaan Pembangunan Nasional Bekerjasama dengan United Nation Development Program, Mei
                                                     2007, hlm. 1-2.




                                     dpr.go.id   202
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212