Page 209 - BUKU LIMA - DINAMIKA DAN PERANAN DPR RI DALAM MEMPERBAIKI KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI 1998-2018
P. 209

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN




                                                       Pada aspek pelayanan publik, khususnya infrastruktur dasar
                                                  ditemukan bahwa rasio panjang jalan keseluruhan dengan luas wilayah
                                                  mengalami penurunan. Sedangkan pada pelayanan bidang kesehatan
                      Pusat Litbang
                 Otonomi Daerah                   dan pendidikan mengalami peningkatan yang cukup berarti. Kemudian,
                                                  pada demokrasi lokal yang dilihat dari penggunaan hak pemilih pada
           melakukan penelitian                   pemilu menunjukkan angka partisipasi yang cukup tinggi. Meski secara

                      dengan judul                keseluruhan studi ini tidak secara langsung berkaitan dengan daerah
           Efektifitas Pemekaran                  pemekaran namun secara umum daerah induk, daerah DOB dan
                     Wilayah Di Era               daerah yang tidak mekar menunjukkan gejala yang hampir sama. Pusat
                 Otonomi Daerah.                  Litbang Otonomi Daerah melakukan penelitian dengan judul Efektifitas
                                                  Pemekaran Wilayah Di Era Otonomi Daerah. Penelitian di 9 daerah
                                                  otonom baru ini menyimpulkan bahwa secara umum tidak ada satupun
                                                  daerah DOB yang berada dalam kategori mampu meski penataan
                                                  berbagai aspek pemerintahan untuk menunjang penyelenggaraan
                                                  pemerintahan telah sesuai dengan pedoman yang ada. Persoalan
                                                  mendasarnya ialah karena DOB kurang mampu merumuskan dengan
                                                  tepat kewenangan ataupun urusan yang akan dilaksanakan sesuai
                                                  dengn kondisi dan karakteristik daerah serta kebutuhan masyarakat.
                                                                                                               235
                                                       Studi  ini juga  menyoroti  pada  sisi  kelembagaan di mana
                                                  kelembagaan yang terbentuk belum sepenuhnya disesuaikan dengan
                                                  urusan yang telah ditetapkan sebagai urusan daerah. Beberapa
                                                  masalah yang terkait dengan kelembagaan diantaranya yakni jumlah
                                                  kelembagaan (SKPD) yang cenderung banyak, struktur organisasi yang
                                                  cenderung besar, serta belum memperhitungkan kriteria efektivitas
                                                  dan efesiensi kelembagaan yang baik. Pada aspek keuangan daerah,
                                                  hanya satu dari sembilan daerah yang dikategorikan mampu dalam
                                                  pengelolaan keuangannya. Problem utamanya yakni rendahnya
                                                  kemampuan dalam menggali sumber-sumber penerimaan daerah,
                                                  khususnya PAD. Sedangkan pada aspek aparatur, hanya satu dari
                                                  sembilan daerah yang dikategorikan sangat mampu dalam pengelolaan
                                                  pemerintahannya. Hal ini dilihat ketersediaan, kualifikasi yang dimiliki,
                                                  serta kesesuaian antara personil yang mengisi dan struktur yang
                                                  tersedia. Umumnya DOB belum mampu menyelesaikan persoalan di
                                                  atas.
                                                       Disamping itu, berkaitan dengan proses legislasi pemekaran
                                                  wilayah bila ditinjau secara historis, dimulai pada periode pertama di
                                                  era reformasi, Indonesia mulai membentuk pemerintah –pemerintah

                                                  235  Lihat Departemen Dalam Negeri. Sinopsis Penelitian : Efektifitas Pemekaran Wilayah di Era
                                                     Otonomi Daerah. (Jakarta: Pusat Litbang Otonomi Daerah, Badan Penelitian dan Pengembangan
                                                     Departemen Dalam Negeri, 2005) dalam Studi Evaluasi Pemekaran Daerah, Op.Cit, hlm. 3.




                                     dpr.go.id   204
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214