Page 31 - MAJALAH 106
P. 31
beli,” imbuhnya bersemangat. Poli- eka. Nah apa jadinya kalau orang Menyoal Pengetatan Remisi
tisi FPD ini berharap kerja sosial ini dengan pemikiran kuat seperti ini
dapat diatur dalam revisi UU KUHAP bergaul dengan narapidana lain, Keputusan pemerintah menge-
yang saat ini sedang dipersiapkan bukan tidak mungkin mereka malah luarkan PP no.99/2012 tentang
komisi bidang hukum ini. mempengaruhi,” ungkapnya. Pengetatan Remisi untuk narapi-
dana korupsi, narkotika dan teror-
SDM Lapas Melihat kondisi ini beralasan isme dinilai tidak tepat.Sejumlah
kalau kemudian muncul wacana temuan menunjukkan kebijakan itu
Pada saat rapat dengar pendapat untuk membangun tahanan malah membuat para napi menjadi
dengan Kepala Lapas dari seluruh khusus bagi narapidana terorisme. frustasi karena upaya mereka untuk
Indonesia beberapa waktu lalu, Menempatkan mereka terpisah dari berubah menjadi lebih baik tidak
Komisi III berhasil menghimpun se- tahanan lain diyakini akan lebih mendapat apresiasi.
jumlah persoalan penting.Salah satu memudahkan untuk menanamkan
yang mengemuka adalah minim- pemahaman baru terhadap apa “Dalam UU dijelaskan lapas adalah
nya pegawai lapas atau biasa dike- yang sudah diyakini selama ini. tempat pembinaan bukan balas
nal de ngan sipir yang mempunyai Harry mengaku siap mendukung dendam. Prinsip pembinaan kalau
latar belakang pendidikan khusus apabila pemerintah mengajukan berbuat baik akan ada reward, pen-
dibidang pemasyarakatan. Kemen- proposal lengkap terkait ide ini. gurangan hukuman tadi. Setelah PP
kumham memang telah memiliki 99, upaya remisi diperketat mereka
akademi khusus untuk itu (AKIP) na- jadi hilang harapan, jadi agresif. Se-
mun faktanya sebagian besar sipir harusnya kalau mau menambah
yang telah bertugas cukup lama di efek jera beri hukuman maksimal
lapang an adalah tenaga administra- 20, 30 tahun, seumur hidup ka-
si atau staf bidang lain yang ditem- lau perlu,” kata anggota Komisi III
patkan di lapas. Nudirman Munir.
“Jelas ini besar pengaruhnya kare- Ia menambahkan dalam rapat
na dalam membina narapidana dengar pendapat dengan Kepala
perlu pemahaman khusus, mulai Lapas seluruh Indonesia beberapa
dari manajemen sampai masalah waktu lalu banyak yang curhat,
pedagogi dan psikologis.Mereka keputusan itu telah mempersulit tu-
bukan barang yang datang terus gas mereka dalam merangkul para
dikurung, kalau sudah begini ak- napi. “Kita mencatat kebijakan ini
hirnya pendekatan yang digunakan ditolak Kalapas seluruh Indonesia,
kekerasan, menekan,” tandasnya. Dirjen Pemasyarakatan dan man-
Pengakuan lain yang cukup menge- Sementara itu Ade menilai patut tan dirjen yang bilang yang sama.
jutkan adalah kesulitan untuk meng- pula ditelaah lebih jauh kemungki- Jadi sekarang menteri jangan men-
hadapi narapidana terorisme yang nan untuk membangun lebih ba nyak gambinghitamkan over capacity, itu
cendrung tertutup dan eksklusif. tahanan khusus bagi napi korupsi. seperti berlindung dibalik rumput
Seiring dinamika global jumlah ta- Sebagian besar dari mereka adalah sebatang,” tandasnya.
hanan kasus ini terus bertambah di para intelektual yang telah salah
sejumlah lapas di tanah air.Mereka melangkah. Dengan pendekat an Bagi Harry sejumlah persoalan
masuk dengan pemahaman terha- yang tepat ia meyakini tidak terlalu yang ada di Lapas saat ini seperti
dap ideologi tertentu yang sangat sulit untuk mengembalikan mereka benang kusut yang memang ha-
ekstrim dan tidak mudah merang- dan bahkan memanfaatkan keahlian rus di urai satu persatu. Kekerasan
kul mereka bahkan oleh seorang mereka untuk melakukan banyak yang menyeruak di Tanjung Gusta,
ahli agama yang diundang ke dalam hal yang bermanfaat di lapas serta Labuan Ruku, Sumut atau bah-
lapas. dilingkungan masyarakat yang lebih kan Rutan Cipinang yang berada
luas. di Ibukota Jakarta harus dilihat se-
“Para Kalapas mengatakan belum bagai dampak dari sejumlah per-
punya panduan bagaimana merang- “Membangun itu mudah memang soalan yang membelit institusi ini.
kul narapidana teroris ini, jelas mer- untuk diucapkan, direncanakan Peme rintah tidak bisa bersembu-
eka kesulitan mendekati orang yang tapi sejauh ini realisasi yang nyi di balik persoalan kelebihan
masuk ke tahanan dengan idelogi sulit. Hampir semua persoalan kapasitas.“Jadi saya harus katakan
yang mereka pahami dengan sangat kemudian terbentur pada politik kalau bicara lapas sekarang ini yang
kuat.Tidak mungkin itu bisa ditem- anggaran pemerintah dalam upaya ada ya problem, problem, problem,”
bus dengan pendekatan ‘4 pilar’ penegakan hukum.Kita lihat hal pungkasnya. (iky) Foto riska/iwan ar-
atau diceramahi ustadz yang tidak seperti ini bukan termasuk prioritas manias/wahyu/perle.
sesuai dengan pemahaman mer- sejauh ini,” keluhnya.
PARLEMENTARIA EDISI 106 TH. XLIII, 2013 31