Page 33 - MAJALAH 106
P. 33
Paket kedua, berisi kebijakan untuk agar empat kebijakan ekonomi ini sudah mencapai Rp 12.000 per dolar
menjaga pertumbuhan ekonomi. dapat berjalan efektif. AS. Jadi artinya, secara Undang-
Salah satunya, memastikan agar undang BI dianggap bersalah,”
defisit APBN 2013 tetap sebesar “Komisi XI sudah lama memberi tegasnya.
2,38 persen Produk Domestik warning kepada pemerintah, kalau
Bruto (PDB) dan pembiayaan aman. ada lubang yang sangat besar di Untuk itu, Komisi yang membi-
Paket ketiga, berisi kebijakan untuk dalam profil neraca pembayaran. dangi Ekonomi dan Perbankan ini
menjaga daya beli masyarakat. Kalau hal ini tidak cepat-cepat meminta BI agar mampu menjaga
Cara yang dilakukan, dengan diatasi, akan menjadi bom waktu. nilai tukar rupiah terhadap dolar
mengubah tata niaga daging sapi Nah, sekarang itu sudah terjadi,” Amerika Serikat. Komisi XI memin-
dan hortikultura dari semula impor imbuh politisi dari Dapil Sulawesi ta kurs rupiah stabil pada level Rp
berdasarkan kuota menjadi impor Selatan III ini. 10.000 hingga Rp 10.200, dimana
dengan mengandalkan harga. angka ini dinilai tidak terlalu jauh
Sementara itu, masih terkait dari asumsi ditetapkan pada APBN-P
Paket keempat, berisi kebijakan dengan nilai tukar rupiah, Wakil 2013 sebesar Rp 9.600.
mempercepat investasi. Pemerin- Ketua Komisi XI Harry Azhar Azis
tah akan mengefektifikan sistem la- menilai, melemahnya nilai tukar “Rupiah pada akhir tahun minta
yanan terpadu satu pintu perizinan rupiah merupakan kesalahan dijadikan Rp 10.000 hingga Rp
investasi. Pemerintah juga akan Bank Indonesia (BI). Pasalnya, 10.200, tapi kami juga tetap
mempercepat revisi peraturan Daf-
tar Negatif Investasi (DNI), memper-
cepat investasi di sektor berorientasi
ekspor dengan memberikan insen-
tif, serta percepatan renegosiasi
kontrak karya pertambangan.
Diharapkan, dengan adanya pa-
ket kebijakan ekonomi ini, kondisi
ekonomi dalam negeri semakin
membaik. Namun, sebagian kala-
ngan menilai kebijakan ini terlam-
bat dikeluarkan. Menanggapi empat
kebijakan ini, Wakil Ketua Komisi XI
Andi Rahmat menyatakan bahwa
tidak ada kebijakan yang terlambat.
Ia menyatakan, ada perkembangan
baru yang tidak bisa dihindari, dan
perkembangan baru ini lebih cepat
dari yang diperkirakan pemerintah.
“Kebijakan itu pasti keluar setelah
peristiwa terjadi. Tidak ada kebi- tujuan didirikannya BI adalah meminta supaya bisa di bawah itu,
jakan yang terlambat. Yang perlu untuk menjaga stabilitas uang jadi tidak terlalu jauh dari angka
menjadi catatan adalah, kebijakan rupiah. Dimana stabilitas tersebut APBN-P 2013 sebesar Rp 9.600,”
itu efektif atau tidak. Karena itu mencakup pada inflasi (kenaikan tambah Harry.
akan kami pertimbangkan assess- harga), termasuk nilai tukar rupiah
ment yang berkaitan dengan kebi- dengan mata uang asing. Harry menambahkan, memang
jakan ekonomi,” ujar Andi beberapa akan terjadi deviasi nilai tukar yang
waktu lalu, ketika ditemui Parle di “Dari segi undang-undang yang tercantum dalam APBN-P 2013
ruang Rapat Komisi XI, Gedung Nu- seharusnya bertanggung jawab dengan asumsi rupiah pada level
santara I. terhadap kenaikan dolar yang terus Rp 9.600 diperkirakan akan sulit
meningkat adalah Bank Indonesia. terealisasi. Hingga saat ini, rata-
Namun, Politisi PKS ini memberi Target dalam APBN di tahun 2013 rata nilai tukar rupiah dari akhir
catatan, kebijakan ini jangan ngam- yang sudah diumumkan Presiden Desember 2012 sampai 26 Agustus
bang atau hanya menjadi konsep. seharusnya Rp 9.300, bahkan 2013 (year to date) sebesar Rp
Pasalnya, kebijakan yang hanya dalam Pidato Kenegaraan Presiden 9.800.
menjadi konsep, justru malah akan pada tanggal 16 Agustus lalu,
merisaukan pasar. Sehingga, Komisi untuk RAPBN tahun 2014 dengan Menurut Politisi Golkar ini, jika
XI dan pemerintah sedang berusaha targetnya Rp 9.750 tapi sekarang pelemahan nilai tukar rupiah tidak
PARLEMENTARIA EDISI 106 TH. XLIII, 2013 33