Page 48 - MAJALAH 142
P. 48

kUNkER





                       Tumbuhkan Koperasi Demi



                      Ketahanan Ekonomi Bangsa






                     engan banyaknya Koperasi
                     di I ndonesia yang
                     mengalami mati suri, hal
           D tersebut membuktikan
           bahwa pemerintah masih belum
           berpihak pada nasib perkoperasian
           Indonesia. Keberadaan Koperasi
           dibutuhkan untuk peningkatan
           ketahanan ekonomi negara kita.
           Lalu bagaimana bangsa Indonesia
           bisa bersaing dalam masyarakat
           ekonomi asean (MEA), bila koperasi
           dan perekonomian negeri ini masih
           lemah.
              “Kita hanya akan mejadi pasar bagi                                                               foto : Devi/iw
           mereka. Koperasi harus ditumbuhkan
           kembali, supaya ekonomi kita kuat,”
           tegas Anggota Komisi VI DPR RI    Tim Kunjungan Spesifik Komisi VI DPR RI meninjau UKM Piala di Sultra.
           Bowo Sidik Pangarso saat Kunjungan
           Spesifik ke Provinsi Sulawesi     dapat menghadapi Masyarakat  terkenal seperti Bali yang mudah
           Tenggara, baru­baru ini.          Ekonomi Asean (MEA). Semenjak  mendapat perhatian dan kepercayaan
              Komisi VI mengirim 4 Tim       diberlakukannya Masyarakat Ekonomi  dari pihak asing. Namun seiring
           Kunjungan Spesifik untuk memantau   Asean (MEA), para pengusaha Industri  dengan berkembangnya pariwisata
           perkembangan koperasi dan UMKM    Kecil dan Menengah (IKM) harus terus  Nusa Tenggara Barat tentu pihak
           selain ke Sulawesi Tenggara juga ke   didorong agar bisa berdaya saing yang  asing secara tidak langsung akan mulai
           Maluku, Kalimantan Selatan    dan   tinggi dan dapat memenuhi standar­  membuka peluang untuk bisnis kreatif
           Nusa Tenggara Barat. Lebih lanjut   standar tertentu (SNI).        Nusa Tenggara Barat.
           politisi FPG ini menyatakan, bahwa   “Bagaimana peran pemerintah ini   “Ini yang akan kita design bersama
           dirinya akan meminta kepada Menteri   melakukan terobosan untuk menembus  nanti dengan Kementerian Perindustrian
           Koperasi  supaya dilakukan perubahan   pasar­pasar baru sehingga produksi  dan Perdagangan di Komisi  VI  DPR
           terhadap anggaran koperasi. Dengan   lokal ini yang mempunyai nilai seni luar  RI, agar Industri Kecil Menengah juga
           anggaran yang kecil pada saat ini,   biasa masuk ke pasar yang lebih luas,”  memiliki kemampuan manajerial yang
           maka akan berdampak terjadinya    ungkap Wakil Ketua Komisi VI DPR RI  mumpuni dan memiliki kelengkapan
           ketidakmampuan dalam menjangkau   Farid Al­Fauzi (Partai Hanura).  administrasi sebagai pelaku usaha
           34 provinsi yang ada di Indonesia.   Menurut politisi Partai Hanura,  untuk meminimalisir kendala­kendala
              “Anggaran koperasi harus dirubah,   selama ini kendala pelaku usaha dalam  dikemudian hari,” jelasnya.
           kita akan minta kepada pemerintah   melakukan ekspor melalui daerah lain
           pusat. Bila memang pemerintah     terletak pada kepercayaan buyer yang  Dukung Anggaran Koperasi
           berpihak pada ekonomi kerakyatan   rendah pada daerah Nusa Tenggara  dan Industri Kecil
           maka Koperasi harus diperkuat,”   Barat. Hal ini membuat pelaku      Wakil Ketua Komisi VI DPR RI
           tandasnya.                        usaha Nusa Tenggara Barat jarang  Mohamad Hekal meminta pemerintah
              Tim Kunjungan Spesifik Komisi   melakukan direct selling untuk ekspor  un tuk lebi h memper ha ti kan
           VI DPR RI ke Nusa Tenggara Barat   atas nama Nusa Tenggara Barat.  perkembangan sektor koperasi,
           menyoroti masalah bagaimana          Persoalan tersebut, lanjutnya,  industri menengah dan kecil sebagai
           Usaha Kec il dan Meneng ah        karena  Nusa  Tenggara  Barat tidak  penggerak perekonomian Indonesia.



        48      l  PARLEMENTARIA  l  EDISI 142 TH. XLVI - 2016
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53