Page 23 - MAJALAH 122
P. 23

Sementara anggota Komisi I Dave Akbarshah Fikarno   lemen. “Pada saat di Amerika, saya menyaksikan sendiri
            yang juga pernah berkesempatan mengunjungi Gedung   kandidat petahana berhasil dikalahkan dalam pemilu
            Parlemen Australia  menilai penataan gedung parlemen   legislatif karena kandidat saingannya membacakan
            bukan berarti mencurigai rakyat sendiri tetapi tentu   rekam jejak selama bertugas di parlemen. Kebijakan
            terkait faktor keamanan anggota legislatif yang ha-  yang disuarakannya, keputusan yang diambilnya bisa
            rus jadi perhatian negara. “Kita tentu bisa belajar pada   diakses dengan mudah di website parlemen dan semua
            kasus penembakan di Sidney, Australia. Pelaku pada   orang bisa mengkonfirmasi data tersebut secara lang-
            awalnya datang seperti orang biasa, tidak ada yang   sung,” tandasnya.
            mencurigai tetapi kemudian mengeluarkan senjata dan
            menembak membabi buta. Kita tidak pernah tahu apa   Pada bagian lain Dave yang juga anggota BKSAP ini
            yang ada di hati manusia, jadi antisipasi itu perlu dan   menyebut ketika setiap anggota sudah mengekspos
            kelihatan juga tertibkan,” jelasnya.               dirinya lewat jaringan TI tentu ini memudahkan bagi
                                                               rakyat yang diwakilinya untuk menyampaikan aspirasi
            Rumah Rakyat Modern                                yang perlu ditindaklanjuti oleh anggota dewan. Pada
                                                               akhirnya teknologi ini juga menjadi sarana bagi publik
            Ketika muncul wacana menata gedung DPR                   untuk mengawasi kinerja para wakilnya di par-
            menjadi rumah rakyat yang lebih mo dern,                      lemen. Ketika keseimbangan itu tercapai
            sejumlah pandangan sinis muncul. “Pe-                           harapannya kinerja anggota dewan juga
            nataan apa lagi, ini kan rumah rakyat                             meningkat. “Saya itu ketika di Austra-
            jadi jangan membuat peraturan                                       lia paling terkesan dengan dinamika
            yang mempersulit rakyat.” Politisi                                   rapatnya yang sangat baik. Ketika
            Fraksi Partai Gerindra ini meng-                                     bel tanda rapat akan dimulai ber-
            ingatkan gedung parlemen tentu                                        bunyi yang terdengar di seluruh
            rumah rakyat sama seperti ista-                                       komplek parlemen dalam waktu
            na negara yang juga merupakan                                         lima menit seluruh anggota sudah
            istana rakyat. Tetapi setiap ge-                                     hadir dalam ruang rapat. Mereka
            dung modern tentu harus ditata                                       rapat dengan dinamis dan didu-
            pengaturannya, tidak bisa semua                                     kung dengan teknologi informasi
            berlaku bebas tanpa aturan sehingga                               yang modern sehingga memudahkan
            copet bisa bebas keluar masuk menyo-                            anggota dewan dalam memahami per-
            roti bentuk pelayanan dan pengamanan                         soalan,” kata dia.
            pada saat tamu mulai memasuki gedung DPR.
            Pemeriksaan sekenanya dan kemudian petu-                    Terkait fungsi representasi yang akhir-akhir
            gas memberikan potongan tiket dari kertas.                  ini mendapat sorotan publik bagi Hekal yang
            Sementara perlengkapan pengamanan canggih yang     paling penting sebenarnya bukan masalah rumah as-
            dahulu sempat digunakan seperti keycard, proses de-  pirasi tetapi bagaimana mewujudkan aspirasi yang di-
            teksi kendaraan secara digital nampaknya hanya jadi   sampaikan masyarakat. Ia memastikan apabila rumah
            penghias pintu gerbang. Kemudian para pengunjung   aspirasi jadi diadakan walaupun hanya dengan me-
            melaju memasuki gedung DPR, menuju tempat parkir   ngontrak ruko, rakyat akan berbondong-bondong
            yang jauh dari representatif. “Nah ini juga, kalau ada   menyampaikan persoalan mereka. Sebagai wakil yang
            peralatan canggih tapi rusak dan tidak digunakan, ini   mendapat mandat ia sudah sering menerima masukan
            namanya juga bukan ciri parlemen modern,” kata dia.  sampai keluhan, mulai dari urusan pompa air yang ru-
                                                               sak sampai masalah biaya pendidikan anak. Masalahnya
            Dukungan teknologi informasi (TI) seharusnya sudah   adalah ketika persoalan yang disampaikan masyarakat
            menjadi bagian tidak terpisahkan dari sebuah parlemen   tidak terkait komisi yang dibidanginya. “Saya misalnya
            modern. Setiap pergerakan mulai dari anggota dewan,   di Komisi VI, tetapi diminta konstituen memperjuang-
            karyawan kesetjenan dan para pengunjung semua-     kan masalah pendidikan. Kadang sulit juga meyakinkan
            nya harus terekam dalam bank data yang didukung    teman di Komisi X untuk memberi dukungan. Nah ini-
            TI yang handal. Bagi seorang wakil rakyat kehadiran   lah yang harus dicarikan solusi, kalau ternyata tidak
            TI bisa menjadi laporan pertanggungjawaban kinerja   ada maka mendirikan rumah aspirasi di Dapil hanya
            kepada publik. Kehadirannya pada setiap rapat, sikap   akan menambah persoalan baru bagi kita. Lebih baik
            politiknya pada isu tertentu dan keputusan politik yang   uang sewa rumah kita cairkan saja dan langsung kita
            diambilnya bisa terekam dengan baik dan detail dengan   sebar membantu program konstituen. Lebih konkrit-
            menggunakan TI yang terintegrasi dalam website par-  kan,” demikian Hekal. (iky) Foto: Andri/Pale/HR



                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 122 TH. XLV, 2015  23
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28