Page 26 - MAJALAH 122
P. 26
SUMBANG SARAN
Parlemen Modern:
Legacy DPR RI 2014 – 2019?
Pendahuluan pengambilan keputusan yang ter- yaitu adanya dorongan untuk meng-
jadi di Parlemen secara cepat (real akomodasi prinsip transparansi dan
Seperti peribahasa “Harimau mati time). Publik dapat menyampaikan akuntabilitas dalam menjalan kan
meninggalkan belang, gajah mati aspirasi mereka melalui berbagai fungsinya, serta ketika melakukan
meninggalkan gading, manusia media, diantaranya, surat elektron- komunikasi dengan konstituennya.
mati meninggalkan nama,” apakah ik dan polling di website, komentar Kedua adalah: majunya teknologi
parlemen modern akan menjadi di twitter, rekomendasi di facebook informasi digital dan lahirnya era
salah satu legacy pimpinan dan atau upload film pendek di youtube, globalisasi yang melahirkan “ma-
anggota dewan periode 2014-2019 dll. Meskipun begitu, tentu saja, syarakat informasi tanpa batasan
setelah menyelesaikan masa ja- akses secara konvensional tetap di- negara” (stateless information so
batannya? Apa sebenarnya yang di- buka seperti, surat/fax, kunjungan ciety) (Brassard, 2006). Salah satu
maksud dengan Parlemen Modern? langsung, mengirimkan delegasi dampaknya adalah: parlemen yang
Apakah perlu membangun DPR se- perwakilan, dll. Partisipasi publik dahulu mengadopsi teknologi ko-
bagai Parlemen Modern? Bagaima- yang dibuka luas serta teknologi munikasi analog yang bersifat pa
na membangun DPR menjadi par- informasi digital yang dimanfaat- per based mulai ditinggalkan. Pola
lemen modern? Ketiga pertanyaan kan maksimal akan mendorong komunikasi anggota parlemen de-
tersebut akan didiskusikan dalam performa fungsi representasi par- ngan konstituennya yang sebelum-
artikel ini. lemen dalam memperkuat sistem nya bersifat tatap-muka, berbiaya
demokrasi perwakilan. Anggota dan tinggi, menyita waktu dan birokra-
Deskripsi konsep lembaga parlemen dituntut menjadi tis, secara bertahap berubah kare-
rasional, profesional, transparan na menggunakan berbagai sarana
Parlemen modern dapat dipahami dan akuntabel. Dapat disimpulkan teknologi di era digital (Straubhaar,
sebagai parlemen yang membuka bahwa parlemen modern adalah 2011).
akses seluas-luasnya kepada publik parlemen yang mendorong parti-
untuk terlibat dalam proses pen- sipasi publik dan keterbukaan in- Parlemen modern sebagai sebuah
gambilan kebijakan. Akses tersebut formasi, menggunakan teknologi konsep diperkenalkan tahun 1997,
dibuka terutama dengan meman- informasi digital dan optimalisasi pada saat Konferensi Uni Eropa
faatkan penggunaan teknologi in- fungsi representasi (Cook, 2001). tentang “The Future of Democracy:
formasi digital, seperti website dan Transition and Challenge in Euro
sosial media. Publik dapat mem- Politico-histori pean Governance. Topik bahasan
berikan pandangan/ pendapat/ konferensi ini adalah berbagai pe-
sikap mereka tentang isu-isu yang Parlemen modern berkembang rubahan sosial-politik yang terjadi
sedang dibahas, proses dan hasil karena dipicu dua faktor (Coolet & dan berbagai alternatif skenario
Godgeier, 2008). Pertama adalah: dan kebijakan yang perlu dipertim-
Parlemen modern fokus pada ‘kemenangan’ sistem politik de- bangkan ketika merespon perubah-
tiga aspek utama: 1) mening mokrasi. Ini terlihat dari runtuhnya an tersebut (European Commision,
2000). Konferensi serupa, tetapi
negara-negara “otoritarian” di Asia
katkan partisipasi publik dan dan Afrika, negara-negara “komu- lebih mendiskusikan keterbukaan
keterbukaan informasi; 2) me nis” di Eropa Timur dan negara- akses informasi, dilaksanakan pada
manfaatkan teknologi informa negara “junta militer” di Amerika tahun 2003 (Max Planck Society,
si digital; dan 3) optimalisasi Latin sejak tahun 1980an. Sistem 2013). Titik kulminasi terjadi pada
performa fungsi re presentasi politik demokrasi telah membawa tahun 2012, ketika diselenggara-
(Cook, 2001). perubahan penting di parlemen, kan Declaration on Parliamentary
26 PARLEMENTARIA EDISI 122 TH. XLV, 2015