Page 29 - MAJALAH 122
P. 29

PENGAWASAN











































                                UN Tak Lagi Jadi Satu-

                            satunya Syarat Kelulusan






                Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar-Menengah
             memutuskan ujian nasional tidak akan lagi menjadi satu-satunya standar kelulusan siswa.
             Kedepannya, UN akan memiliki fungsi sebagai pemetaan dan evaluasi. Sehingga, kelulusan
                               anak didik akan ditentukan oleh sekolah masing-masing.

                    ebijakan ini, mendapat respon positif dari ber-  sekolah tiga tahun ditentukan tiga hari UN. Selama ini
                    bagai pihak. Tak terkecuali Dewan Perwakilan   banyak pro kontra mengenai UN ini,” kata Dadang, ke-
                    Rakyat Republik Indonesia, khususnya Komisi   tika ditemui Parlementaria di ruang kerjanya, Gedung
            KX DPR, selaku Komisi yang membidangi pen-         Nusantara I, baru-baru ini.
            didikan, sekaligus mitra kerja Kemendikbud. Anggota
            Komisi X DPR Dadang Rusdiana mewakili Komisi X DPR  Dadang menambahkan, kebijakan ini pun mendapat
            menyatakan, pihaknya sangat menyambut baik kebi-   respon positif dari masyarakat, termasuk masyarakat
            jakan Mendikbud ini.                               di daerah pemilihannya. Menurutnya, selama ini UN
                                                               terkesan kontroversial, dan menimbulkan pro kontra
            “Komisi X sangat menyambut baik kebijakan ini, tidak   di masyarakat. Ia menyanyangkan, proses belajar anak
            ada lagi kontroversi UN. Dulu, UN terkesan ditakuti,  didik selama tiga tahun hanya ditentukan tiga hari saja.
            hingga sekolah menyelenggarakan shalat istighosah.   Sehingga, UN tidak mereprentasikan prestasi siswa se-
            Padahal, di dalam keagamaan kita istighosah ketika  cara keseluruhan selama tiga tahun bersekolah. Pada-
            ada masalah besar. Sehingga terkesan UN ini masalah   hal, evaluasi bisa dilakukan kapan saja.
            besar. Seakan-akan nasib anak didik itu ada di UN,



                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 122 TH. XLV, 2015  29
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34