Page 36 - MAJALAH 122
P. 36

PENGAWASAN


             TIM PEMANTAU DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TERHADAP PELAKSANAAN
          UNDANG-UNDANG TERKAIT OTONOMI KHUSUS ACEH, PAPUA, DAN KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA
                                                     YOGYAKARTA

          NO  N  A  M  A            NOMOR    FRAKSI          NO  N  A  M  A           NOMOR     FRAKSI
                                    ANGGOTA                                           ANGGOTA
          1.  KOMARUDIN WATUBUN     230      PDI Perjuangan  17.  Ir. FANDI UTOMO     428       PD
          2.  WILLY M. YOSEPH       220      PDI Perjuangan  18.  DR. Ir. BAHRUM DAIDO  452     PD
          3.  SIRMADJI              199      PDI Perjuangan  19.  H. MUSLIM AYUB, S.H.,   458   PAN
                                                                 M.M.
          4.  TAGORE ABUBAKAR       124      PDI Perjuangan
                                                             20.  H. A. HANAFI RAIS, S.IP.,   486  PAN
          5.  BUDIMAN SUDJATMIKO    182      PDI Perjuangan      MPP
          6.  DIAH PITALOKA         154      PDI Perjuangan  21.  H. JAMALUDDIN JAFAR,   505    PAN
          7.  SITI HEDIATI SOEHARTO,   281   PG                  S.H., M.H.
              S.E.                                           22.  H. IRMAWAN, S.Sos, M.M.  37   PKB
          8.  H.M. SALIM FAKHRY, S.E.,  233  PG              23.  PEGGI PATRICIA PATTIPI  83    PKB
              M.M.
                                                             24.  H.M. NASIR DJAMIL, S.Ag. 84   PKS
          9.  Pdt. ELION NUMBERI, STH  322   PG
                                                             25.  MUHAMMAD YUDI       123       PKS
          10.  H. FIRMANDEZ         234      PG                  KOTOUKY
          11.  AGUNG WIDYANTORO,    279      PG              26.  H. MOH. ARWANI      523       PPP
              S.H., M.Si                                         THOMAFI
          12.  FADHLULLAH           324      P.GERINDRA      27.  Drs. H. ANWAR IDRIS  500      PPP
          13.  MOHAMAD HEKAL, MBA   361      P.GERINDRA      28.  Prof. Dr. BACHTIAR ALY,   1   P. NASDEM
                                                                 M.A.
          14.  ANDIKA PANDU         363      P.GERINDRA
              PURAGABAYA, S.Psi.,                            29.  SULAEMAN L HAMZAH   36        P.NASDEM
              M.Si., M.Sc.
                                                             30.  Dr. RUFINUS         546       P.HANURA
          15.  ROBERTH ROUW         396      P.GERINDRA          HOTMAULANA
          16.  SAAN MUSTOPA, M.Si   418      PD                  HUTAURUK, S.H., M.M.,
                                                                 M.H.

          tang Pemerintahan Aceh yang belum terselesaikan.  Terkait dengan, pemantauan UU No.21 Tahun 2001
                                                            tentang Otnomi Khusus Bagi Provinsi Papua, hal ini
          Adapun berbagai peraturan turunan tersebut dianta-  dalam rangka optimalisasi pelaksanaan otonomi khu-
          ranya Rancangan Peraturan Pemerintah tentang ke-  sus Papua, dengan beberapa prioritas yaitu pemanta-
          wenangan Pemerintah yang bersifat nasional di Aceh,   pan ketahanan pangan dan pengurangan kemiskinan,
          Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan   peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan,
          Bersama Minyak dan Gas Bumi di wilayah kewenangan  peningkatan pelayanan kesehatan, peningkatan in-
          Aceh, Rancangan Peraturan Presiden tentang Pengali-  frastruktur dasar guna meningkatkan aksesibilitas di
          han kantor wilayah Badan Pertanahan Nasional Aceh   wilayah terpencil, pedalaman, dan perbatasan Negara.
          dan Kantor pertanahan Kabupaten/Kota menjadi per-  Serta perlakuan khusus bagi pengembangan kualitas
          angkat daerah Aceh dan perangkat daerah Kabupaten/  sumber daya manusia putra-putri asli Papua.
          Kota, Pembentukan lembaga Peradilan HAM, Pemben-
          tukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.          Untuk UU Keistimewaan DIY, dibentuk berlandaskan
                                                            pada asas pengakuan atas hak asal-usul, kerakyatan,
          Selain itu, Prioritas lainnya adalah mengawasi pelaksa-  demokrasi, ke-bhinneka-tunggal-ika-an, efektivitas
          naan dana otonomi khusus (otsus). Patut diketahui, pe-  pemerintahan, kepentingan nasional, dan pendayagu-
          runtukan dana otsus sebagaimana diatur oleh Undang-  naan kearifan lokal.
          Undang No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
          diprioritaskan untuk membangun sector infrstruktur,   Adapun maksud keistimewaan DIY sebagaimana ter-
          ekonomi rakyat, pengentasan kemiskinan, pendidikan,  tuang dalam UU ini diterjemahkan dalam 5 hal yakni
          social, dan kesehatan.                            tata cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas, dan we-
                                                            wenang Gubernur dan Wakil Gubernur, kelembagaan
          Tim Pemantau juga memandang perlu untuk meng-     Pemerintah Daerah DIY, kebudayaan, pertanahan; dan
          awasi pelaksanaan kebijakan lain yang menyangkut   tata ruang.(as) Foto: Naefurodji, Andri/Parle/HR
          kesejahteraan rakyat Aceh, seperti pembangunan Ka-
          wasan Pelabuhan Bebas Sabang dan Pengelolaan sum-
          ber daya alam Aceh.



          36 PARLEMENTARIA  EDISI 122 TH. XLV, 2015
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41