Page 18 - MAJALAH 157
P. 18

SUMBANG SARAN






                                                  Melepas Jerat




                                                      Politik Uang





                                                                   TITI ANGGRAINI
                                                                     Direktur Eksekutif Perkumpulan
                                                                   untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem)



                2018 dianggap tahun
                  politik yang amat
              menentukan perjalanan
                demokrasi Indonesia.
              Di tahun ini, dua agenda
                elektoral memasuki
                     fase krusial.

                      ertama, pemilihan kepala
                      daerah dan wakil kepala
                      daerah (pilkada) serentak
                      gelombang ketiga yang
            P akan berlangsung di
            171 daerah. Meliputi 17 provinsi, 115
            kabupaten, dan 39 kota. Bahkan
            Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah
            menetapkan Rabu, 28 Juni 2018 sebagai   pemilih pilkada 2018. Krusialnya tahun   penyelenggaraan pemilu. Diperburuk
            hari pemungutan dan penghitungan   politik 2018 jadi tantangan tersendiri   dengan melemahnya komitmen
            suara pilkada.                    bagi penyelenggara, peserta, dan   ideologis partai untuk bersaing secara
               Kedua, pemilu legislatif untuk   pemangku kepentingan pemilu, untuk   kompetitif dan demokratis. Politik
            memilih anggota DPR, DPD, DPRD    terus menjaga animo dan kepercayaan   memang perlu biaya. Mengelola partai,
            provinsi, dan DPRD kabupaten/kota   publik atas keseluruhan tahapan   memenangkan pemilu, membina
            yang akan diselenggarakan serentak   yang berlangsung. Terutama, di   konstituen, mengkonsolidasi pemilih,
            dengan pemilu presiden dan wakil   tengah kejenuhan pada proses politik   kesemuanya membutuhkan dukungan
            presiden pada tahun 2019, dimana   yang dianggap lekat dengan hal-hal   pendanaan. Mirisnya, pembiayaan
            tahapan pentingnya sebagian besar   destruktif.                    pemilu dan pilkada makin bengkak dan
            berlangsung di 2018. Antara lain,                                  cenderung tak rasional saat keinginan
            pemutakhiran data pemilih, penetapan   Politik Biaya Tinggi        “yang penting menang” menjadi segala-
            parpol peserta pemilu, pencalonan    Orang kerap kali mengasosiasikan   galanya. Terjadi dominasi mentalitas
            anggota legislatif, pencalonan presiden   politik dengan korupsi dan upaya   “siap menang dan tidak siap kalah”.
            dan wakil presden, juga kampanye.   memperkaya diri sendiri (Edelman   Merebut kekuasaan dan berkuasa
            KPU sudah pula memutuskan hari    Insights, 2013). Konotasi ini muncul   jadi orientasi utama. Pemilu dan
            pemungutan dan penghitungan suara,   bukan tanpa sebab. Kasus korupsi   pilkada tak lagi dimaknai sebagai ikhtiar
            yaitu pada Rabu, 17 April 2019.   yang menjerat sejumlah kepala daerah,   parpol untuk memperjuangkan dan
               Pilkada serentak 2018 amat     politisi, dan anggota parlemen, jadi   membela kepentingan politik anggota,
            strategis. Ia jadi pemanasan dan uji   ilustrasi yang makin memperkuat   masyarakat, bangsa dan negara, serta
            mesin bagi parpol sebelum bertarung   persepsi negatif tersebut. Korupsi yang   memelihara keutuhan NKRI berdasar
            di pemilu serentak 2019. Parpol bisa   melibatkan aktor politik jadi momok   Pancasila dan UUD 1945, sebagaimana
            mengetes daya tarung kader dan    luar biasa bagi demokrasi.       tertuang positif dalam teks berbagai
            struktur organiknya melalui kerja-   Korupsi politik diyakini sebagai   undang-undang yang mengatur
            kerja pemenangan dan penjangkauan   dampak langsung politik biaya tinggi   soal partai politik dan kepemiluan.

            18  PARLEMENTARIA  157 XLVIII 2018
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23