Page 19 - MAJALAH 157
P. 19

SUMBANG SARAN
                                                                                  LAPORAN UTAMA




            Akibatnya, setiap cara dihalalkan dan   pemilih untuk tidak menggunakan hak   ratus juta rupiah) dan paling banyak
            semua upaya dilakukan. Termasuk   pilih, menggunakan hak pilih dengan   Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
            pula, menggunakan politik uang. Uang   cara tertentu sehingga mengakibatkan   Selanjutnya ayat (2) pada Pasal
            dijadikan jalan pintas untuk menang.   suara tidak sah, dan mempengaruhi   187A mengatur bahwa pidana yang
               Uang jadi alat untuk mengumpulkan   untuk memilih calon tertentu atau tidak   sama diterapkan kepada pemilih yang
            suara karena lemahnya basis sosial dan   memilih calon tertentu.   dengan sengaja melakukan perbuatan
            tidak mengakarnya calon di struktur   Sanksi tegas diberlakukan bagi   melawan hukum menerima pemberian
            parpol maupun di masyarakat. Calon   calon yang terbukti menjanjikan   atau janji sebagaimana dimaksud pada
            yang muncul tanpa proses kaderisasi,   dan/atau memberikan uang atau   ayat (1). Sungguh hukuman berlipat
            elitis, dan sekedar mengandalkan   materi lainnya untuk mempengaruhi   bagi penerima politik uang, berupa
            modal besar, memicu penggunaan uang   penyelenggara pemilihan dan/atau   pidana kumulatif penjara paling sedikit
            sebagai cara pemenangan.          pemilih, yaitu berdasarkan putusan   36 bulan dan denda paling sedikit
               Dalam pilkada, setidaknya ada tiga   Bawaslu Provinsi dapat dikenai sanksi   Rp200.000.000,00. Tentu tak sebanding
            bentuk politik uang. Pertama, candidacy   administrasi pembatalan sebagai   dengan “keuntungan” yang didapat saat
            buying atau suap kepada elit parpol   pasangan calon oleh KPU Provinsi   menerima politik uang, yang berkisar
            untuk membeli tiket pencalonan (mahar   atau KPU Kabupaten/Kota (vide Pasal   puluhan atau ratusan ribu.
            politik, sewa perahu, biaya kursi). Kedua,   73 ayat (2) UU 10/2016). Pemberian
            vote buying atau jual beli suara pemilih,   sanksi administrasi pembatalan sebagai   Sinergi Antar Aktor
            dengan cara memberikan sejumlah   pasangan calon ini, tidak menggugurkan   Saking geramnya dengan politik
            uang dan/atau barang agar pemilih                                  uang, Kapolri di akhir 2017 bahkan
            mengggunakan atau tidak menggunakan   Calon yang muncul            mengumumkan pembentukan Satuan
            hak pilihnya. Uang dan/atau barang                                 Tugas (Satgas) Anti Politik Uang
            diberikan di muka atau sebelum          tanpa proses               berkolaborasi dengan KPK. KPK akan
            pemilihan (pra-bayar), maupun setelah   kaderisasi, elitis,        menangani praktik politik uang yang
            pemberian suara selesai dilakukan        dan sekedar               dilakukan oleh penyelenggara negara,
            (pasca-bayar). Dalam beberapa kasus                                sementara Polri menangani politik uang
            uang bahkan diberikan secara bertahap   mengandalkan               oleh bukan penyelenggara negara atau
            sesuai kesepakatan.                      modal besar,              yang bukan merupakan wewenang KPK.
               Dan ketiga, suap kepada                                         Satgas bekerja di bawah Badan Reserse
            penyelenggara pemilihan maupun     memicu penggunaan               Kriminal yang bertugas memantau
            hakim yang bertugas sebagai pemutus   uang sebagai cara            aktivitas politik uang sejak masa
            perkara kepemiluan. Beberapa anggota                               penetapan calon hingga tahap putusan
            KPU dan pengawas pemilihan di daerah    pemenangan.                MK. Satgas anti politik uang dibentuk di
            diberhentikan oleh Dewan Kehormatan                                Mabes Polri, Polda, sampai Polres.
            Penyelenggara Pemilu (DKPP) karena   sanksi pidana. Artinya selain dibatalkan   Ke depan, upaya penegakan
            terlibat dalam praktik ini. Bahkan Ketua   sebagai calon, pelakunya juga tetap   hukum untuk melepaskan pilkada dari
            Mahkamah Konstitusi (MK) ditangkap   akan dikenai sanksi pidana sesuai UU   jerat politik uang harus lebih solid
            Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)   10/2016.                      dan terkoordinasi antar aktor-aktor
            karena berdagang perkara sengketa    UU 10/2016 untuk pertama kali   negara yang memegang otoritas.
            hasil pilkada. Sungguh ironis.    dalam sejarah pilkada, tidak hanya   Bawaslu, KPU, Polri, KPK harus
               Regulasi yang ada bukan tak    memberlakukan pemidanaan bagi    bersinergi dengan menyusun peta
            berupaya mengelimir praktik jahat   pelaku (pemberi) politik uang. Penerima   kerja bersama memerangi politik uang.
            politik uang. Pasal 73 ayat (1) UU   politik uang juga dijerat dengan sanksi   Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
            10/2016 tentang Pemilihan Gubernur,   pidana yang sama beratnya. Pasal 187A   Keuangan (PPATK) mutlak dilibatkan.
            Bupati, dan Walikota secara tegas   ayat (1) UU 10/2016 menyebut bahwa   Sehingga tidak ada celah bagi politik
            mengatur bahwa calon dan/atau     setiap orang yang dengan sengaja   uang dari tindak tegas aktor negara.
            tim kampanye dilarang menjanjikan   melakukan perbuatan melawan hukum   Selain itu, sosialisasi dan diseminasi
            dan/atau memberikan uang atau     menjanjikan atau memberikan uang atau   pencegahan harus terus diintensifkan
            materi lainnya untuk mempengaruhi   materi lainnya sebagai imbalan kepada   dengan melibatkan seluruh pemangku
            penyelenggara pemilihan dan/atau   warga baik secara langsung ataupun   kepentingan. Masyarakat sipil dan
            pemilih. Bahkan ayat (4) Pasal yang   tidak langsung untuk mempengaruhi   media massa harus dijadikan bagian
            sama menegaskan bahwa selain calon   pemilih agar tidak menggunakan hak   integral dari upaya ini mengingat
            atau pasangan calon, anggota parpol,   pilih, menggunakan hak pilih dengan   daya jangkau mereka yang luas dan
            tim kampanye, dan relawan, atau pihak   cara tertentu sehingga suara menjadi   beragam. Memerangi politik uang tidak
            lain juga dilarang dengan sengaja   tidak sah, memilih calon tertentu, atau   bisa parsial, sektoral, apalagi eksklusif.
            melakukan perbuatan melawan hukum   tidak memilih calon tertentu dipidana   Sebagai ikhtiar “perang”, maka cara yang
            menjanjikan atau memberikan uang atau   dengan pidana penjara paling singkat 36   digunakan harus benar-benar matang,
            materi lainnya sebagai imbalan kepada   (tiga puluh enam) bulan dan paling lama   terencana, strategis, terstruktur,
            warga baik secara langsung ataupun   72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda   sistematis, dan masif. Sebab, negara
            tidak langsung untuk mempengaruhi   paling sedikit Rp200.000.000,00 (dua   tidak boleh kalah oleh politik uang.

                                                                               157 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 19
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24