Page 24 - MAJALAH 89
P. 24
Prolegnas 2012
Harus Lebih Realistis
Ferdiansyah Anggota Badan Legislasi DPR RI (Baleg) mengharapkan Program
Legislasi Nasional 2012 (Prolegnas 2012)lebih realistis.
Untuk itu ia menginginkan pemerintah dan dewan duduk bersama untuk melakukan
pembahasan Prolegnas 2012, agar Prolegnas 2012 tersebut ditetapkan lebih realistis
dan fokus berdasarkan kebutuhan, bukan sekedar kuantitas tapi lebih mengedepankan
kualitas daripada undang-undang itu sendiri.
erdi menjelaskan dengan meng-
hasilkan undang-undang yang
Fmemiliki kualitas, diharapkan
tidak akan ada lagi kekhawatiran
suatu undang-undang akan di yudi-
sial review oleh Mahkamah Konstitusi
(MK) dikemudian hari.
Agar suatu undang-undang ti-
dak di yudisial review oleh MK, Ferdi
mengusulkan Tata Tertib DPR RI (Ta-
tib) tentang prosedur pembahasan
sebuah Rancangan Undang-undang
(RUU) direvisi dengan menambahkan
melakukan konsultasi kepada MK. “Hal
ini agar sebuah undang-undang ja-
ngan diyudisial review, jadi ketika un-
dang-undang ini akan disahkan kita
konsultasi dulu ke MK,” jelas Ferdi.
Merevisi prosedur yang ada di
Tatib DPR yaitu memasukan adanya
forum konsultasi dengan MK, dimak-
sudkan untuk mengantisipasi agar
jangan ada undang-undang yang di-
yudisial review secara keseluruhan.
“Paling tidak seperti Undang-
undang Badan Hukum Pendidikan,
jika yang diyudisial review hanya be-
berapa ayat masih enak tapi kalau
satu buah undang-undang diyudi-
sial review sudah tidak ada payung
hukum lagi,” papar politikus Partai
Golkar.
Menurutnya perlu dibuat strategi
ulang untuk penuntasan pembahasan
RUU di DPR. Karena bicara jumlah
agak tidak mungkin jika dewan dalam
Anggota Badan Lesgilasi (Baleg) DPR RI, Ferdiansyah
| PARLEMENTARIA | Edisi 89 TH. XLII, 2011 |
ARIA |
TH. XLII, 201 |
|
| PARLEMENTARIA | Edisi 89 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 89 TH. XLII, 2011 |
1
Edisi 89
ARLEMENT
P