Page 50 - MAJALAH 89
P. 50
nasional, Wakil Ketua DPR Pramono bahwa yayasan ini telah mendistri- datang lagi kesekolah untuk fitting.
Anung mengatakan persetujuan busikan sekitar 45.000 kacamata “Jadi prosesnya panjang karena
RUU BPJS menjadi Undang Undang gratis didalam 5 tahun terahir ini dan prosesnya ‘tailor made’ bukan mass
merupakan sejarah terukir dimana semua dana diperoleh dari CSR, salah production, kalau diperkirakan angka
untuk pertama kali Indonesia memi- satunya dari beberapa BUMN dan rata-rata 10 persen anak butuh kaca-
liki Badan Penyelenggaraan Jaminan sumbangan pribadi dan kacamata mata, dengan demikian yayasan ini
Sosial. “Sewaktu saya menyerahkan tersebut telah terdistribusi di 30 kota telah memeriksa kurang lebih 450.000
draf RUU BPJS ke Pak Pramono, saya / kabupaten, ( empat ratus lima puluh ribu anak
mengatakan bahwa pengesahan RUU Namun katanya, untuk mendis- ).”jelasnya.
ini merupakan ‘Tiket kita ke surga, dan tribusikan dibutuhkan tenaga dan “Putra saya Muh. Fachri yang se-
pernyataan saya tersebut di ucapkan biaya yang mahal, karena distribution karang berkuliah di ITB jurusan tekhnik
kembali oleh Pak Pramono di hada- costnya lebih mahal dari harga kaca- mesin, bercita-cita menghimpun anak
pan anggota sidang Paripurna.” ujar matanya. berkacamata menjadi ‘persahabatan
Nizar. Nizar mencontohkan, misalnya anak berkacamata’ dia akan meng-
Meski sudah menjadi anggota jika yayasan ingin mendistribusikan koordinirnya, hal ini karena Fahri anak
DPR, Ahmad Nizar Shihab tetap aktif 1000 kacamata, maka Yayasan harus saya juga berkacamata,”terang Nizar.
dalam kegiatan-kegiatan sosial, dok- men-screning sekitar 10.000 anak, Ia menambahkan, bahaya bila
ter lulusan SD Butung, SMP 5 dan dan rata-rata satu sekolah sekitar 300 anak lambat dikoreksi Visusnya (keta-
SMA 1 Makassar ini masih menyem- anak, jadi berarti 30 sekolah. jaman penglihatannya) sehingga be-
patkan diri memimpin Yayasan Peduli Tiap-tiap sekolah ini, jelasnya, rakibat lambat memakai kacamata
Kemanusiaan dimana salah satu keg- diberikan pelatihan guru-guru UKS maka anak tersebut mengalami “
iatannya adalah memberikan kacama- (usaha kesehatan sekolah) nya untuk LAZY EYE “ “MATA MALAS” , “Anak
ta gratis pada siswa SD dan SMP tidak mengetahui cara screning anak yang ini kecerdasannya pasti menurun. Jadi
mampu. Kegiatan ini telah mencakup butuh kacamata, dari hasil screening koreksi kacamata secara dini adalah
12 kabupaten antara lain dilakukan guru, maka dari 300 anak akan di- sangat penting, untuk mempersiap-
di kabupaten Gowa dan Kodya peroleh sekitar 25 persen anak yang kan generasi yang cerdas,”tegasnya.
Makassar. suspect, setelah itu team refractionist Anggota Dewan Pembina Partai
“Aktifitas kami yaitu membantu opticen dari Yayasan turun langsung Demokrat itu juga aktif sebagai De-
anak anak SD untuk memperoleh kesekolah sekolah memeriksa anak wan Pakar PB Ikatan Dokter Indonesia
kacamata gratis. Banyak anak-anak yang suspek tadi dan mengukur keta- (IDI), Ketua Forum Parlemen Untuk
yang cerdas tapi karena gangguan jaman penglihatannya. Dari angka 25 Kependudukan dan Pembangunan
penglihatannya mengakibatkan anak persen, maka yang benar-benar bu- dan Anggota International Asso-
anak tidak bisa mengikuti pelajaran tuh kacamata adalah sekitar 7 sam- ciation for the Study of Pain, Seattle,
disekolah,” jelas ayah dari tiga orang pai 15 persen, kemudian dibuatkan USA.(nt/ra)
anak dan 1 cucu ini. kacamatanya sesuai resep , lalu team ***
Menurut Nizar ada 2 (dua) ma-
salah dalam kasus ini, pertama anak-
anak tidak berani mengeluh karena
penglihatannya kabur dalam memba-
ca tulisan di papan tulis , yang kedua
guru tidak punya keterampilan untuk
mengetahui muridnya butuh kaca-
mata.
“Kalaupun gurunya mengetahui
bahwa muridnya butuh kacamata
,tapi banyak diantara muridnya ber-
asal dari kalangan tidak mampu se-
hingga tidak bisa membeli kacamata,
akibatnya , anak cerdas yang tadinya
berprestasi , angkanya akan menurun,
lalu guru atau orang tuanya marah-
marah, dan ahirnya anak ini akan pu-
tus sekolah, ”papar Nizar.
Lebih lanjut ia menambahkan, Ahmad Nizar Shihab saat melakukan Kunjungan Kerja Komisi IX DPR ke daerah di Indonesia
1
0 | PARLEMENTARIA | Edisi 89 TH. XLII, 2011 | 1
0 | PARLEMENTARIA | Edisi 89 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 89 TH. XLII, 2011 |
|
TH. XLII, 201 |
ARIA |
P
1
ARLEMENT
Edisi 89