Page 16 - MAJALAH 83
P. 16

Tanpa Perubahan :
            Kegiatan Eksplorasi Dan



            Eksploitasi Migas Terhambat





            Instansi yang paling berkepentingan mengusulkan Perubahan Undang-Undang
            Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran adalah Kementerian Energi dan Sumber
            Daya Mineral (ESDM).

                  irektur  Jenderal  Minyak  dan   Selain  itu,  terhambat-
                  Gas  Bumi,  Evita  H.  Legowo   nya realisasi proyek-proyek
            Dmengatakan,  Perubahan  UU       tahun  2011  dalam  rangka
            Nomor  17  Tahun  2008  perlu  dilaku-  pengembangan  lapangan
            kan mengingat penerapan UU terse-  migas lepas pantai di blok-
            but  tidak  dapat  dilaksanakan  secara   blok   Kalimantan   Timur,
            konsekuen  pada  kegiatan  eksplorasi   Selat  Makassar,  Sumatera
            dan eksploitai migas di perairan/lepas   Tenggara,  Natuna  Blok  A
            pantai, karena belum tersedianya atau   dan  B,  Pangkah,  Kangean,
            belum cukup tersedianya kapal-kapal   Madura  Barat,  Lepas  Pan-
            penunjang operasi migas berbendera   tai Jawa Barat Bagian Utara,
            Indonesia.                        Sampang dan Mahakam.
                Menurut   Evita,   ketersediaan   Permasalahan    lain
            kapal  tersebut  sulit  dipenuhi  dari   yang  ditimbulkan  adalah,
            bendera  Indonesia,  karena  investasi   terganggunya  target  pro-
            besar,  teknologi  rumit,  terbatasnya   duksi  migas  nasional  dari
            kapal-kapal  tersebut  di  dunia,  pasa-  lapangan  migas  offshore
            ran  bersifat  global  dan  mobile  serta   terhitung  mulai  7  Mei
            waktu penggunaan yang singkat dan   2011  sebesar  minyak  bumi
            tidak berkelanjutan.              156.020  BOPD,  gas  bumi
                Sehingga,  tanpa  adanya  pe-  2.549 MMSCFD, dengan to-
            rubahan UU tersebut, maka kegiatan   tal 595.000 BOEPD.
            eksplorasi  dan  produksi  migas  di   Evita menjelaskan, Mi-
            lepas pantai akan terhambat yang me-  gas  masih  memiliki  peran   Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM,
                                                                                                      Evita H. Legowo
            ngakibatkan  terganggunya  kelang-  yang  sangat  penting  dan
            sungan  produksi  migas,  terhentinya   mendominasi  dalam  per-     USD 12.565 milyar.
            penemuan cadangan baru, menurun-  ekonomian  nasional.  Hal  ini  terlihat   Data produksi migas menunjuk-
            nya penerimaan negara dan tidak ter-  dari sumber penerimaan negara pada   kan  bahwa  32,13  %  (303.579  BOPD)
            capainya ketahanan energi nasional.   tahun 2010 sebesar Rp 215 triliun atau   produksi  minyak  bumi  dan  59.78%
                Evita  memberikan  gambaran   22 % dari total penerimaan negara.   (5.581  MMSCFD)  produksi  gas  bumi
            permasalahan  secara  detail  bahwa   Juga  untuk  memenuhi  kebutu-  berasal  dari  lepas  pantai.  Pada  ta-
            apabila  tidak  segera  dilakukan  pe-  han bahan bakar domestik (BBM lebih   hun 2010, dari 24 wilayah kerja yang
            rubahan UU No, 17 Tahun 2008 ten-  kurang 60 juta KL dan Gas Bumi lebih   ditawarkan,  75%  merupakan  wilayah
            tang  Pelayaran,  maka  akan  menim-  kurang  4.509  MMSCFD  serta  bahan   lepas  pantai  yang  menandakan  po-
            bulkan berbagai permasalahan yaitu,   baku  industri  (BBM  lebih  kurang  10   tensi  peningkatan  produksi  migas
            terkendalanya pelaksanaan komitmen   juta  KL  dan  Gas  Bumi  lebih  kurang   semakin  bergerak  kearah  lepas  pan-
            survey seismic sebesar USD 188 juta   1.300 MMSCFD) pada tahun 2010.   tai.  Menurut  Evita,  Azas  Cabotage
            dan tertundanya pelaksanaan komit-    Selain menciptakan efek berantai   digunakan oleh sedikitnya 43 negara
            men  pengeboran  sumur  eksplorasi   dalam  pertumbuhan  ekonomi  nasi-  di dunia. Namun pada umumnya azas
            dan  pengembangan  migas  sebesar   onal melalui realisasi belanja kegiatan   cabotage tidak diterapkan untuk ka-
            USD 2.8 milyar.                   hulu migas pada tahun 2010 sebesar   pal-kapal  penunjang  eksplorasi  dan




  1                                                                           | PARLEMENTARIA  |  Edisi 83 TH. XLII, 2011 | 1


                                                                                                               1
                                                                                                   TH. XLII, 201 |
                                                                                        ARIA |
                                                                              |
  1  | PARLEMENTARIA |  Edisi 83 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 83 TH. XLII, 2011 |
                                                                              P
                                                                                                             1

                                                                                             Edisi 83
                                                                               ARLEMENT
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21