Page 25 - MAJALAH 83
P. 25
PENGAWASAN
Bulog Belum Bertanggungjawab
Secara Penuh Terhadap
Penyaluran Beras Miskin Kepada Masyarakat
Permasalahan raskin, bahwa masyarakat masih belum
bisa menerima program raskin:
ahwa kenapa kita mencoba tuk rakyat belum menyentuh kepada ki system yang ada dibulog, sehingga
menbuat panja beras, karena masyarakat miskin yang menerima, masyarakat tidak lagi mengkomplain.
pertama kita keliling daerah, sehingga kejadiannya adalah fatal Yang kedua, petani merasa bah-
Bbahwa masyarakat menge- karena bulog yang diberitanggung- wa bulog ini seakan-akan tidak lagi
luh yaitu bagaimana raskin ini harus jawab oleh negara sebagai penyalur seperti yang dulu. Bahwa bulog hanya
diperbaiki, mengingat hingga saat ini beras miskin kepada masyarakat na- mengandalkan pembelian beras, ti-
Perum Bulog belum bertanggungjaw- mun masih sangat mengecewakan. dak melalui petani langsung tetapi
melalui pihak ketiga, dalam kurung
yang sering kita sebut tengkulak. Jadi,
kenapa tidak langsung membeli dari
rakyat, kenapa harus membeli dari pi-
hak ketiga, kata Markus.
Markus menegaskan bahwa
Bulog selalu beralasan, beras ma-
syarakat yang berasal dari petani ti-
dak memenuhi standar, artinya ren-
demen kadar airnya terlalu tinggi,
sehingga mutu dan kualitasnya tidak
masuk menurut bulog. Dia meminta
jangan selalu disalahkan pada pet-
ani, pemerintah harus mempunyai
peran memperbaiki semua itu, kalau
itu merupakan kelemahan dari pe-
tani. Tugas kita sebagai pemerintah
adalah bagaimana, kita memberikan
perbaikan atau sesuatu pada petani
supaya petani menjadi pintar, ungkap
Markus.
Ironisnya pemerintah ternyata
ikut tidak konsisten dalam mengayo-
Anggota Komisi IV DPR Dr. Ir. Markus Nari
mi petani dengan adanya kebijakan
ab secara penuh terhadap penyalu- Dia mengatakan dimasyarakat impor beras. Badan Urusan Logis-
ran beras miskin kepada masyarakat. ada hal penting yang terjadi, bahwa tik Nasional (BULOG) yang diharap-
Demikian yang dikatakan Anggota yang pertama keluhan yang terjadi kan dapat membantu petani dengan
Komisi IV DPR Dr.Ir. Markus Nari pada adalah beras itu lambat tiba ditem- membeli hasil panennya malah sibuk
saat diwawancarai di ruang kerjanya pat, yang kedua, beras busuk, dan melakukan terobosan import 1,5 juta
lantai 14 gedung Nusantara I DPR yang ketiga, beras banyak benirnya ton beras dengan alas an untuk mem-
Senayan Jakarta. atau banyak batunya. Oleh karena itu, perkuat stok pangan nasional, semen-
Markus Nari juga menambah- dari semua daerah yang kita kunjungi tara masyarakat mengetahui secara
kan, bahwa selama ini beras miskin adalah Komisi IV DPR mencoba me- seksama kalau di Indonesia ini beber-
yang benar-benar diperuntukan un- ngajak bulog bagaimana memperbai- apa daerah hasil panennya mengala-
| PARLEMENTARIA | Edisi 83 TH. XLII, 2011 |