Page 37 - MAJALAH 83
P. 37

LEGISLASI




            RUU Pengadaan Tanah :

            Kedepankan Prinsip Kepentingan



            Umum






            Pembahasan Rancangan Undang-Undang                                         al  itu  disampaikan  anggota

            (RUU) Pengadaan Tanah Untuk                                                DPR dari Fraksi Partai Kebang-
                                                                                 Hkitan  Bangsa  (F-PKB)  Abdul
            Pembangunan harus mengedepankan                                      Malik  Haramain  kepada  Parlemen-

            prinsip kepentingan umum yakni dengan                                taria  di  Jakarta,  beberapa  waktu  lalu
                                                                                 saat  diminta  tanggapannya  tentang
            memperhatikan hak-hak individu yang                                  pembahasan  RUU  Pengadaan  Tanah
                                                                                 oleh Parlementaria.
            harus dipenuhi, sehingga keberadaan RUU                                  Menurut Malik Haramain, dalam
            ini nantinya tidak malah merugikan warga                             perkembangannya, pembahasan RUU
                                                                                 ini sangat bervariasi, ada pihak yang
            negara.                                                              mendukung sepenuhnya tanpa perlu
                                                                                 ada perubahan, ada yang mendukung
                                                                                 dengan  catatan  sekian  perubahan,
                                                                                 namun ada juga yang meminta agar
                                                                                 RUU  ini  ditangguhkan  serta  ditunda
                                                                                 pembahasannya.
                                                                                     Salah satu alasan yang meminta
                                                                                 agar pembahasan RUU ini ditangguh-
                                                                                 kan adalah karena Rencana Tata Ru-
                                                                                 ang Wilayah (RTRW) yang belum tun-
                                                                                 tas.  Bahkan  hanya  sepuluh  provinsi
                                                                                 yang  masih  membuat  rencana  pem-
                                                                                 bangunan  infrastruktur  berdasarkan
                                                                                 (RTRW).
                                                                                     “Karena  RTRW  ini  akan  menjadi
                                                                                 dasar serta landasan bagi pemerintah
                                                                                 untuk melakukan pembebasan lahan
                                                                                 untuk  pembangunan  demi  kepenti-
                                                                                 ngan umum,” ujarnya.
                                                                                     Untuk  itu  menurut  dia,  semua
                                                                                 masukan harus dicermati serta dibuat
                                                                                 pertimbangan  penting  agar  pem-
                                                                                 bahasan  RUU  ini  tidak  diskriminatif,
                                                                                 dalam  artian  bahwa  RUU  ini  tidak
                                                                                 hanya  berpikir  untuk  kepentingan
                                                                                 pemerintah  dan  swasta  tetapi  juga
                                                                                 kepentingan umum.
                                                                                     Seperti  diketahui,  Rapat  Pari-
                                                                                 purna DPR pada , Selasa (25/1), secara
                                                                                 resmi menyetujui pembentukan Pan-
                                                                                 sus  RUU  tentang  Pengadaan  Tanah
            Anggota DPR Fraksi Partai Kembangkitan Bangsa (F-PKB), abdul Malik Haramain  untuk Pembangunan.



             8 | PARLEMENTARIA |  Edisi 83 TH. XLII, 2011 |
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42