Page 37 - MAJALAH 121
P. 37

2014 setelah perppu tersebut disah­  yang terlalu lama antara uji publik  Ber awal disahkannya RUU tentang
            kan atau di undangkan menjadi UU.  dan pendaftaran calon yaitu tiga  Pemilihan Gubernur, Bupati dan
                                              bulan, “Hal ini membuat penjadwa­  Wali Kota (UU Pilkada) melalui me­
            Menurut Fraksi Partai Golkar yang   lan tahapan Pilkada semakin pan­  kanisme voting pada Rapat Pari­
            dibacakan juru bicaranya Agung    jang, apalagi hasil uji publik tidak  purna DPR, 26 September 2014 (dini
            Widiantoro, menyetujui Perppu     mempunyai konsekuensi apapun      hari), dimana Dewan menyetujui
            tersebut untuk disahkan menjadi   kecuali hanya mengantongi su­     pilkada melalui DPRD.
            UU, namun Fraksi Golkar dalam     rat keterangan telah mengikuti uji
            pandangan mini nya memberikan     pu blik dari panitia uji publik, bu­  Presiden Susilo Bambang Yudho­
            beberapa hal dalam materi Perppu  kankah hal ini manandakan adanya  yono yang saat itu menjabat me­
            yang harus direvisi, pertama, me­  formalitas belaka,” jelas Agung.  ngaku kecewa atas keputusan DPR
            ngenai calon dan pasangan calon                                     yang mengesahkan UU Pilkada Tak
                                              Selain Fraksi Gerindra, PDI Per­  Langsung.
            Kedua, kata Agung, Pilkada seren­  juangan dan Golkar, tujuh fraksi
            tak, dimana adanya rentang wak­   DPR lainnya juga menyetujui Perp­  Diakhir masa jabatannya sebagai
            tu yang cukup lama bagi seorang  pu No.1 dan 2 disahkan menjadi UU.  Presiden Republik Indonesia ke
            pelaksana tugas (Plt) untuk men­                                    enam itu,  kemudian Susilo Bam­
            jalankan roda pemerintahan daerah   Berikut merupakan skema per­    bang Yudhoyono (SBY) pada 2 Okto­
            sampai dengan digelarnya Pilkada   jalanan Perppu Pilkada:          ber 2014 akhirnya menerbitkan  dua
            serentak, “Hal ini akan menim­
            bulkan masalah yang cukup besar,
            dalam hal penyelenggaraan peme­
            rintahan daerah, karena seorang
            Plt, memiliki keterbatasan didalam
            mengambil kebijakan dan keputu­
            san yang bersifat strategis, hal ini
            tentunya memerlukan kajian yang
            cukup mendalam,”tegasnya.

            Ketiga, penjadwalan tahapan pe­
            nyelenggaraan Pilkada yang cukup
            panjang, apalagi berlangsung dua
            putaran, dan jika pelantikan dilaku­
            kan secara serentak, maka calon
            terpilih dalam satu putaran harus
            menunggu selesai perhelatan Pilka­
            da yang berlangsung dua putaran.

            Selanjutnya, ke empat, ujar Agung,
            terkait penyelesaian sengketa,
            Perppu No.1 Tahun 2014 me­
            nyatakan penyelesaian sengketa
            Pilkada adalah di Pengadilan Tinggi
            yang ditunjuk oleh MA, tetapi MA
            justru berpendapat sebaiknya pe­
            nyelesaian sengketa Pilkada, tidak
            di MA, melainkan ditangani oleh
            badan khusus diluar pengadilan,
            meski begitu MA siap mengadili
            sengketa hasil Pilkada jika diperin­
            tahkan oleh UU.

            Dan kelima, mengenai uji publik,
            menurut Fraksi Partai Golkar, jarak



                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 121 TH. XLV, 2015  37
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42