Page 49 - MAJALAH 176
P. 49

KILAS AKHIR PERIODE






































            Tim Kunjungan Kerja BAKN DPR RI dipimpin Wakil Ketua Willgo Zainar bersama Gubernur Banten. Foto: Geraldi/Jk


            PELATIHAN PENGELOLAAN DANA        BAKN VERIFIKASI IPHPS DI         BAKN TEMUI UTUT ADIANTO
            DESA MINIM                        BOYOLALI                         Ketua BAKN DPR RI Andreas Eddy
            BAKN DPR RI mengunjungi           BAKN DPR RI berkunjung ke        Susetyo beserta pimpinan dan
            Provinsi NTB untuk melihat        Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah,   anggota lainnya menemui Wakil
            dari dekat pengelolaan            untuk melakukan verifikasi       Ketua DPR RI Utut Adianto di DPR,
            dana desa. Ternyata, desa         atas temuan BPK RI soal Izin     Juni lalu. BAKN ingin melaporkan
            kekurangan SDM yang mampu         Pemanfaatan Hutan Perhutanan     berbagai pengawasan keuangan
            mengelola dana desa dengan        Sosial (IPHPS) awal Maret lalu.   yang sudah dilakukan. Kehadiran
            baik. Sejauh ini pelatihan untuk   BAKN bertemu dengan Perum       BAKN sejak kembali dibentuk kian
            aparatur desa pun minim           Perhutani dan Pemda setempat.    menguatkan fungsi pengawasan
            dilakukan. Wakil Ketua BAKN       Anggota BAKN Arsul Sani          DPR. Andreas dalam laporannya
            DPR Willgo Zainar menyerukan,     menjelaskan, ada aturan yang     kepada Utut menyampaikan, BAKN
            perlu ada kebijakan pusat         tidak sesuai dalam implementasi   melakukan audit tematik dana
            untuk memberi pelatihan bagi      IPHPS, karena lahan yang         desa.
            aparatur desa dalam mengelola     digunakan tidak sesuai Peraturan   Kepada Utut, BAKN juga
            dana desa.                        Pemerintah (PP).                 menegaskan pengawasannya
              BPK RI sendiri kekurangan        Mestinya, kalau lahan IPHPS     terhadap pengelolaan Lembaga
            SDM yang bisa memberi             itu mau dilepas harus dengan     Kebijakan Pengadaan Barang
            pendampingan bagi aparatur        peraturan yang selevel dengan PP.   Jasa Pemerintah (LKPP) sampai
            desa. Selama ini BPK selalu       atau politisi PPP itu menyarankan,   2018. Sementara Utut juga
            mengambil sampel dari             PP itu bisa direvisi, lalu dibuat   menyebut, banyak temuan
            beberapa desa secara acak dari    Peratutan Menteri (Permen).      penyalahgunaan keuangan negara
            beberapa kabupaten. Ini jadi      Persoalan ini jadi temuan menarik   yang berulang kali dilakukan,
            tantangan tersendiri bagaimana    dan menjadi bahan diskusi        tapi kurang mendapat perhatian
            memberdayakan aparatur desa       BAKN dengan pemerintah pusat.    serius pemerintah. Dengan peran
            dalam mengelola dana desa         Kementerian LHK jadi leading     BAKN, semua temuan yang dirilis
            untuk pembangunan di 75 ribu      sector untuk diundang BAKN,      BPK RI segera direspon untuk
            desa di seluruh Indonesia.        membicarakan hal krusial tersebut.  ditindaklanjuti. l mh/es



                                                                        TH. 2019      EDISI 176      PARLEMENTARIA        49
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54