Page 11 - MAJALAH 135
P. 11

Iuran BPJS Kesehatan jangan sampai
                                   menjadi beban masyarakat, karena tujuan
                                    utama adalah meringankan rakyat atas
                                               biaya berobat.














                                                                                                                       foto : od/hr




                                       Ketua Komisi IX DPR RI,
                                     Dede Yusuf Macan Effendi


            sehingga opsi yang diambil  adalah opsi   kuratif terlebih dahulu, bukan malah   “Harus dilakukan audit investigasi
            yang paling mudah, yaitu menaikkan   menaikan iuran.                juga  terkait dana kapitasi. Karena
            iuran. Padahal seharusnya manajemen   “Pemerintah jangan terlalu berpikir   ada Puskesmas yang merasa tenaga
            BPJS Kesehatan harus pandai dalam   kalau PBPU dan BP adalah pengusaha   medisnya dan fasilitasnya kurang,
            mendistribusikan beban pasien, tidak   hebat, karena bisa saja dia hanya   sehingga setiap ada pasien selalu
            hanya ke rumah sakit tetapi ke juga   seorang tukang siomay atau pedagang   dirujuk ke RS. Artinya, masyarakat tidak
            puskesmas, klinik pratama, dokter   kecil lainnya yang pendapatannya tidak   mendapat pelayanan dari Puskesmas,
            umum dan lain-lain, sehingga beban   tetap. Belum pas kalau dinaikan karena   tetapi Puskesmas tetap mendapat dana
            kenaikan premi itu menjadi faktor   dengan iuran belum naik saja, banyak   kapitasi, tanpa melayani pasien. Ini
            terakhir untuk dipertimbangkan.   yang tidak mampu bayar, apalagi kalau   yang harus kita benahi,” tegas Dede.
               “Kami menganggap kenaikan      dinaikan bukannya malah tambah       Menutup sesi wawancara, Dede
            iuran itu bukan suatu masalah jika   beban,” heran Dede.            menegaskan, audit secara menyeluruh
            pelayanannya lebih maksimal. Belum   Politisi asal daerah pemilihan Jawa   harus dilakukan kepada BPJS Kesehatan.
            lagi kami melihat kalau kelas III adalah   Barat itu menambahkan, salah satu   Menurutnya, opsi menaikkan premi
            masyarakat miskin yang tidak dapat   tindakan preventif dan promotif itu,   bukan satu-satunya solusi untuk
            masuk PBI tetapi tetap harus menjadi   misalnya dengan mendorong agar 155   menyelesaikan permasalahan yang
            peserta sehingga harus membayar iuran   jenis penyakit dapat diselesaikan di   melingkupi BPJS Kesehatan. Ia berharap,
            sendiri. Nah, kami mau seandainya iuran   Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama   BPJS Kesehatan dapat mengkaji,
            dinaikkan, peserta kelas III semuanya   (FKTP), sehingga pasien tidak   memperbaiki pelayanan dan aturan
            dapat masuk ke PBI atau dibayarkan   perlu langsung ke RS. Hal ini dapat   terlebih dahulu.
            sepenuhnya oleh negara,” tegas Dede.  mengurangi penumpukan pasien di RS.  “Menurut saya, audit ini setidaknya
                                                 Terlebih, kata Dede, di Puskesmas   akan  memakan waktu  hingga  satu
            Jangan Menjadi Beban Masyarakat   ada dana kapitasi atau dana yang   tahun ke depan. Dengan semangat
               Dede mengingatkan, iuran BPJS   diberikan kepada Puskesmas secara   baru dan direksi baru, mestinya ini
            Kesehatan jangan sampai menjadi   rutin setiap bulannya dengan      cukup memakan waktu satu tahun
            beban masyarakat. Karena tujuan utama   hitungan biaya per orang Rp 3.000   untuk memperbaiki pelayanan, klaim,
            BPJS Kesehatan adalah meringankan   – Rp 6.000.  Sehingga warga akan   fasilitas  dan  sebagainya.  Kami juga
            rakyat atas biaya berobat. Menurutnya,   mendapat pelayanan secara gratis di   siap mengundang Menteri Kesehatan
            saat ini bukan waktu yang tepat untuk   Puskesmas. Dana kapitasi itu dihitung   maupun BPJS Kesehatan untuk mencari
            menaikkan iuran. Ia menyarankan,   satu Puskesmas melayani minimal   solusi,” kata mantan Wakil Gubernur
            sebaiknya pemerintah melakukan    lima ribu sampai sepuluh ribu jiwa   Jawa Barat itu sembari menutup   (rnm,sf)
            tindakan  preventif,  promotif dan   tergantung kepadatan penduduknya.  wawancara. n


                                                                             PARLEMENTARIA l  EDISI 135 TH. XLVI - 2016  l  11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16