Page 9 - MAJALAH 135
P. 9
ini dianggap benar begitu. Tapi kalau mengizinkan produk-produk yang dibutuhkan itu pelayanannya,
ternyata trend-nya tidak menurun dan merusak kesehatan masyarakat, seharusnya bisa lebih baik dari yang
defisit cenderung naik terus, berarti seperti rokok, minuman keras, dan dulu-dulu.
perlu perubahan. lainnya. Ini jelek bagi kesehatan, tapi ini Kalau ini, sebetulnya negara
Dan katanya, dalam sistem itu yang dilegalkan dengan dasar pemerintah menjadi perusahaan raksasa, yakni
teraniyaya adalah dokter. Dokternya dapat cukai. Ini kita kompensasi penyelenggara asuransi kesehatan
merasa tidak dihargai dan dibayar saja, untuk membayar sakit rakyat, melalui BPJS Kesehatan. Bayangkan
dengan harga murah. Apalagi saya juga gara-gara munculnya produk-produk saja ada perusahaan yang punya klien
dengar ada dokter yang karena hanya yang tidak baik bagi kesehatan, tapi dengan basis pembayar polis Rp 100 juta.
dibayar murah akhirnya kerjanya pun diizinkan oleh pemerintah. Tapi pertanyaannya, kenapa perusahaan
tidak maksimal. Ini kan bahaya bagi raksasa kok bangkrut. Seharusnya premi
pasien. Persoalan seperti turunnya Apakah juga perlu ada revisi jangan naik terus dong, kalau begini kan
nilai pelayanan dokter itu harus masuk landasan hukumnya? kita (masyarakat, red) yang jadi korban.
semua dalam audit. Kalau saya baca Undang-undang Yang kalangan atas sih bisa saja mencari
Ini persoalan-persoalan teknis, tapi Dasar ini lebih fleksibel, bagaimana cara untuk melayani kesehatan sendiri.
harus diaudit secara komprehensif. mencapai keadilan dalam pelayanan Tapi kan, masyarakat yang tidak mampu
Supaya kita tahu, dan jangan diam. kesehatan. Kalau dulu zaman dokter harus dijamin oleh UU.
Dan yang membuat saya bingung, belum banyak, sistemnya masih Saya kira, kita tetap kembali
ada permasalahan sebesar ini tapi Instruksi Presiden (Inpres), dokter baru pada audit dan modernisasi sistem
Pemerintah tidak terlalu pro aktif, lulus daftar ke Departemen Kesehatan. manajerial BPJS Kesehatan. Karena
bahkan terkesan diam. Malah yang Begitu negara memutuskan, negara pada dasarnya kalau orang-orang
saya dengar juga, Menteri Kesehatan memilihkan wilayah tempat tugasnya, ini pintar mengelola basis premi
mengatakan pemerintah yakin karena yang dibutuhkan waktu itu yang begitu besarnya, pasti itu ada
kenaikan premi tidak akan membebani ketersediaan dokter. Kalau untungnya. Hanya orang pandir
rakyat. Padahal Pemerintah tidak tahu sekarang kan dokternya yang memiliki klien sampai
kalau rakyat susah. Karena itu harus sudah banyak, seratus juta tapi tidak bisa (eko, sf)
diaudit secara komprehensif. yang lebih untung.n
Apakah perlu menaikkan pajak
cukai, yang kemudian dialokasikan
pada kesehatan dan jaminan
sosial lainnya?
Cukai dari produk-produk
berbahaya dinaikkan saja,
kalau perlu sampai orang-
orang tidak mau beli. Ini
kan bentuk komitmen untuk
menyehatkan rakyat, karena
sumber sakit masyarakat kita
kan sudah jelas. Barang yang
mengakibatkan sakit, harus punya
kontribusi untuk memberi kesehatan.
Jadi kita konversinya langsung.
Karena tadinya, ada rencana
menggunakan cukai, negara
foto : eno/hr
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah
PARLEMENTARIA l EDISI 135 TH. XLVI - 2016 l 9