Page 8 - MAJALAH 135
P. 8
LAPORAN UTAMA
PERLU AUDIT MANAJEMEN
DAN MODERNISASI SISTEM JKN
rogram Jaminan Kesehatan daripada klaim yang dibayar BPJS, kapasitas negara dan pengelolaan
Nasional (JKN) telah berjalan kepada toko obat, dokter, alat-alat kesehatan kita yang harus diperbaiki.
selama dua tahun. Seiring kesehatan dan sebagainya. Sehingga
P perjalanannya, program yang BPJS Kesehatan defisit setiap tahunnya. Apa solusi yang Anda tawarkan
dikelola oleh Badan Penyelenggara Padahal sebelumnya dalam proposal untuk mengatasi permasalahan ini?
Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Pemerintah dinyatakan tidak akan Saya mengusulkan, BPJS Kesehatan
Kesehatan) ini tak luput dari berbagai ada kekurangan atau defisit, bahkan ini diaudit. Dalam kurun waktu setahun
sorotan, mulai dari kepesertaan, diprediksi akan lebih. Tapi ternyata ini harus ada audit komprehensif,
pelayanan, hingga biaya operasional di tengah jalan malah merugi, karena apa dan dimana salahnya. Setelah
BPJS Kesehatan yang tak seimbang jumlah setoran lebih kecil daripada itu diaudit semua secara lengkap,
antara klaim dan iuran premi. klaim rakyat kepada pelayanan dipantau, kemudian dilaporkan lagi
Defisit BPJS Kesehatan terbilang kesehatan yang ada. kepada DPR RI. Kita mau teruskan
fantastis, Rp 3,3 triliun pada 2014, pada ini, karena ini merupakan sistem dari
tahun 2015 sebesar Rp 5,85 triliun, dan negara-negara wellfire state. Dimana
diperkirakan mencapai Rp 10 triliun negara menanggung biaya seperti ini
pada 2016. secara masif. Atau seperti pola lama,
Untuk mendalami hal ini, Tim Cukai dari produk-produk jadi kelas-kelas jaminan kesehatan itu
Parlementaria berkesempatan berbahaya dinaikkan saja, diserahkan pada kehendak pasar saja,
mewawancarai Wakil ketua DPR RI kalau perlu sampai orang- yang penting pemerintah menjamin
Koordinator Bidang Kesejahteraan orang tidak mau beli. Ini paling dasar, adanya Puskesmas,
Rakyat (Korkesra), Fahri Hamzah kan bentuk komitmen untuk adanya dokter di daerah-daerah
(F-PKS) di ruang kerjanya beberapa menyehatkan rakyat, karena terpencil dan sebagainya.
waktu lalu. Berikut petikan wawancara sumber sakit masyarakat
politisi asal Dapil Nusa Tenggara Barat kita kan sudah jelas. Apa yang perlu difokuskan pada
itu dengan Reporter Surahmat Eko dan proses audit?
Fotografer Kresno; Yang perlu difokuskan, kita harus
mencari tahu bobolnya dimana, dan
Permasalahan apa yang Anda lihat kenapa belanja klaim meningkat.
selama perjalanan BPJS Kesehatan? Apakah ini karena siklus awal penerapan
Pertama, BPJS Kesehatan ini akan Sekarang, meskipun ada yang jaminan kesehatan, sehingga banyak
diperlebar preminya ke pada se- merasa terbantu dengan jaminan ini, masyarakat yang memanfaatkan sistem
luruh rak yat Indonesia. Tapi memang tapi banyak yang tidak tahu ternyata yang baru ini. Sehingga kalau sudah
kemudian ada dilema, ketika BPJS negara empot-empotan mencari berjalan lama akan berlangsung secara
Kesehatan ini lahir dan beroperasi biaya kesehatan. Apa lagi sekarang normal. Atau mungkin masyarakat
seperti perusahaan asuransi, di mana pendapatan pajak menurun, hasil beranggapan karena mumpung ada
semua rakyat Indonesia yang ingin bumi juga menurun, yang berakibat BPJS Kesehatan, biaya kesehatan
bergabung harus membayar iuran rutin pada penerimaan negara menurun. bisa murah sehingga yang berobat
yang masuk ke rekeningnya BPJS Kese- Maka pikiran negara untuk menutupi membludak, datang semua untuk
hatan. Di situ seolah-olah ini dikelola kekurangan itu adalah dengan mengantri, nah ini lah yang membuat
oleh BPJS Kesehatan saja. Pertanyaan menaikkan preminya. BPJS ‘ngos-ngosan’ di awal penerapan.
berikutnya, bagaimana dengan yang Nah, ini menjadi masalah. Kapasitas Kalau itu alasannya, ya tidak
tidak mau jadi anggota, apakah mau pemerintah yang rendah, akhirnya ada masalah, invest saja beberapa
diabaikan. Itu pertanyaan krusialnya. kekurangan ini dibebankan kepada tahun, nanti dia akan kembali lagi
Yang kedua, di tengah perjalanan rakyat, itulah jeleknya. Selalu begitu. ke kurva normalnya. Kalau memang
muncul persoalan, yaitu jumlah iuran Pemerintah itu kalau kapasitasnya penjelasannya seperti itu, tahan saja
yang disetor oleh para peserta BPJS melorot, yang pertama dilakukan dulu. Korbankan ini beberapa triliun.
Kesehatan, jumlahnya lebih kecil adalah membebani rakyat. Maka, Kalau sistem yang sedang berjalan
8 l PARLEMENTARIA l EDISI 135 TH. XLVI - 2016