Page 23 - MAJALAH 161
P. 23
PENGAWASAN
“Kalau KUHP yang
lama itu masih
berlaku mazhab
klasik. Mazhab hukum
klasik berarti pidana
artinya balas dendam.
Ketika seseorang
membunuh atau
mencuri, maka ia di
dalam penjara akan
dibuat kapok,”
mendapat penjatuhan hukuman oleh FOTO : RUNI/IW
pengadilan. Tujuan dari penjara adalah
semata-mata untuk membuat jera
dan menimbulkan penderitaan bagi Anggota Komisi III DPR RI Taufiqulhadi
narapidana. Konsep penjara mengatur kenyataannya ada yang dihuni sampai lapas baru sudah layak huni maka akan
bagaimana narapidana itu menjalani 5000 orang. Jadi benar-benar sudah langsung diisi penuh kembali.
hukuman dalam penjara dengan tidak manusiawi lagi. Bahkan untuk tidur Dengan kondisi negara yang kian
berbagai aturan dan kultur yang sangat saja sulit,” terang Politisi Partai NasDem maju, konsep pengayoman tampaknya
jauh dari penghargaan terhadap nilai- ini. bisa diterapkan di lapas. Karena
nilai kemanusiaan. Menurut Taufiq, dahulu lapas hanya narapidana atau warga binaan adalah
dihuni para pencuri, penipu, perampok, satu rumpun keluarga yang sedang
Over Kapasitas Lapas Sudah pemerkosa, dan pembunuh. Tetapi berhubungan atau berhadapan dengan
Akut sekarang juga ditempati pemakai hukum pidana. Maka pengayoman
Kondisi penjara atau lapas narkoba, kurir narkoba, pengedar bertujuan untuk melindungi seseorang
di Indonesia dinilai semakin narkoba, artis yang menyalahgunakan yang sedang bersinggungan dengan
mengkhawatirkan. Sistem pemidanaan narkoba, koruptor, hingga teroris. hukum harus dimulai dari persentuhan
yang lebih menekankan pada Taufiqulhadi secara khusus pertama dengan sistem peradilan
penghukuman membuat kapasitas menyayangkan bahwa banyaknya napi pidana yaitu polisi.
ruang tahanan semakin sesak. Berakibat kasus penyalahgunaan narkoba yang Konsep pengayoman secara ideal
pada kondisi keamanan di dalam lapas mengisi lapas atau rutan. Ia meminta memang menawarkan bentuk sistem
semakin rentan. kepada pihak yang berwajib untuk pembinaan kepada narapidana yang
Dikatakan Taufiqulhadi, sebagai menyeleksi kembali penyalahgunaan bercirikan rehabilitatif, edukatif dan
mitra kerja Komisi III DPR RI, setiap narkoba seperti apa yang layak integratif secara humanis.
pertemuan dengan Kementerian Hukum menghuni lapas. Menurutnya masih Pada tataran ini, peran sipir akan
dan Hak asasi Manusia (Kemenkumham) ada saja pengguna narkoba yang sangat berati. Pembinaan kepada
selalu yg dibahas masalah lapas. Karena ditempatkan di lapas. Padahal sipir harus terus menerus dilakukan
persoalan lapas ini terus hadir ke pengguna seharusnya berada di tempat oleh Kemenkumham karena sejatinya
tengah publik. Pertama permasalahan rehabilitasi. keberhasilan pembinaan narapidana
over kapasitas atau jumlahnya yang “Jika penyalahgunaan narkoba tidak terlepas dari peran sipir dalam
melampaui batas kapasitas. terbukti hanya menjadi korban, maka memperlakukan warga binaan.
Masalah utama terkait over kapasitas individu tersebut ada baiknya menjalani Pendekatan humanis merupakan ujung
yang dialami sebagian besar lapas rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial,” tombak dalam pembinaan narapidana.
Indonesia sudah dalam kondisi akut. tegas politisi dapil Jawa Timur ini. Narapidana harus diperlakukan
Sampai dengan saat ini belum ada solusi Melalui Kemenkumham, setiap secara bermartabat sehingga
dari pemerintah yang komprehensif tahunnya Lapas juga terus berusaha keberhasilan pembinaan akan tercapai
atas hal tersebut karena selama ini memperbaiki masalah yang tak kunjung yaitu menjadikan narapidana yang
pembenahan atas kondisi ini hanya usai ini dengan memanfaatkan anggaran berkelakuan baik dan menjadi orang
tambal sulam. dari negara. Misalnya, digunakan untuk berguna dalam masyarakat manakala
“Seharusnya jumlah kuota membangun lapas baru. Namun, hal kembali lagi kepada lingkungan
lapas layak huni 1000 orang, pada ini juga kurang efektif karena setiap masyarakat. EPS, ES/SF
161 XLVIII 2018 PARLEMENTARIA 23