Page 15 - MAJALAH 96
P. 15

LAPORAN  UTAMA





           operator. Dia diberi kan keleluasaan dan kewenangan   jamaah dalam soal transportasi  bisa memiliki bus yang
           untuk melaksanakan.                             digunakan setiap musim haji, sementara di luar musim
             Tetapi berkaitan dengan regulasi, maka harus   haji bisa disewakan untuk transportasi umroh.
           dipisahkan. Apakah nanti regulasi akan menginduk   Lebih lanjut Ida mengatakan,  dengan uang yang
           kepada salah satu Kementerian misalnya dibawah Menko   dikelola dari setoran itu misalnya untuk  membangun
           Kesra, itu  merupakan kebijakan pemerintah. Tetapi   rumah yang bisa menampung lebih banyak jamaah di
           setidak-tidaknya  sebagaimana Konsep Amphuri, operator   beberapa tempat ,  mengontrak rumah dalam waktu yang
           tetap Kemenag. Regulatornya harus dipisahkan, karena   lebih panjang  atau dekat dengan masjidil haram dengan
           itu menyangkut masalah kebijakan .  “ Kan tidak mungkin   daya tampung yang lebih banyak memenuhi kebutuhan
           antara kebijakan disatukan dengan pelaksanaan apalagi   jamaah Indonesia.
           disitu nanti ada pengawasan,” katanya dengan berharap   Menanggapi soal  terbatasnya  kuota kaitannya
           dengan adanya tiga institusi yang berbeda strukturnya,   dengan memperpendek antrian bagi jamaah calon haji,
           menjadikan ketiganya akan professional. Jika operator   Fauziah mengatakan kita  memang harus bersyukur
           dan regulator tetap satu  maka persoalannya akan tidak   kepada Allah bahwa begitu tingginya animo masyarakat
           selesai lagi, akan ada terus  persoalan-persoalan yang   yang berangkat haji menunjukkan bahwa kesejahteraan
           baru.                                           masyarakat Indonesia makin baik. Tapi yang kita inginkan
                                                           bahwa kesempatan melaksanakan ibadah haji jangan
           Manfaat lebih                                   hanya dilakukan oleh orang yang mampu (kaya raya) saja,
             Ketua Komisi VIII Ida Fauziah menyatakan, masukan   sehingga bisa berkali-kali, sementara banyak sekali calon
           KPK yang mendesak  supaya pengelolaan keuangan haji   haji yang belum memperoleh kesempatan.
           dilakukan secara transparan, akuntabel, selama ini setoran   Karena itu  Sistem Komputerisasi Haji Terpadu
           awal calon haji dikelola dengan non profit  sesuai amanat   (Siskohat) yang diterapkan  Kemenag itu bisa dikelola
           Undang-undang. Ke depan perlu di upayakan, bagaimana   dengan baik  sehingga akan diketahui apakah si A atau
           uang jamaah yang disetor awal itu dimenej dengan baik-   si B itu sudah pernah berapa kali menjalan ibadah haji.
           selain transparan dan akuntabel, tetapi  seharusnya bisa   Kemudian juga mungkin  diatur boleh haji lebih dari sekali
           memberi manfaat lebih.                          dengan alasan tertentu.  “ Mungkin ini cukup dengan
             Kalau didiamkan saja menunggu bunga deposito   peraturan menteri misalkan boleh haji setelah sekian
           , mungkin manfaatnya hanya sebatas itu. Tapi kalau   tahun  atau boleh haji lagi bila mendampingi orang tua
           kemudian dimenej secara akuntabel, transparan saya   atau alasan lain ditentukan kriteria-kriteria yang jelas,”
           kira ini merupakan bagian dari keinginan DPR agar para   ungkapnya dengan mengatakan, dengan demikian kita
           jamaah mendapatkan pelayanan yang maksimal.     bisa  memberikan kesempatan masyarakat luas secara
             Selama ini masalah klasiknya adalah pemondokan,   lebih  adil.
           katering  dan transportasi,  mungkin pintu masuknya  bisa   Menanggapi  tambahan kuota yang sering dijadikan
           diakomodir dalam revisi UU tersebut. Kalau kemudian   ajang permainan oknum untuk memeras calon jamaah
           setoran awal bisa dimenej  lebih kreatif seperti  kebutuhan   haji, politiisi DPR ini mengatakan yang perlu dipertegas
                                                                             masalah transparansi   sebab ini
          foto: internet/kalsel.kemenag.go.id                                dapat tambahan kuota, tapi
                                                                             sangat penting.  Kita bersyukur
                                                                             jangan sampai tambahan kuota
                                                                             menjadi persoalan baru sehingga
                                                                             jelas, misalkan dapat tambahan
                                                                             kuota 10 ribu  bisa diberikan
                                                                             kepada calon haji daftar tunggu
                                                                             berikutnya, bila terpenuhi bisa
                                                                             diberikan kepada pemagang
                                                                             daftar tunggu berikutnya dengan
                                                                             syarat memenuhi pelunasan.
                                                                                Mengenai peran DPR dalam
                                                                             penyusunan biaya haji, dalam
                                                                             komponen BPIH tahun 2012 ini
                                                                             Komisi VIII DPR sudah minta
                                                                             tidak boleh ada kenaikan.
                                                                             Tapi  alasan pemerintah tidak
           Calon Jamaah Haji saat menabung di Bank untuk keperluan naik haji  mungkin stagnan karena BBM






                                                                                                                                                                                                                                      1
         1                                                                                                                                                                                           | PARLEMENTARIA  |  Edisi 96 TH. XLII, 2012 | 1
                                                                                                                                                                                                                           TH. XLII, 2012 |
                                                                                                                                                                                                               ARIA |
         1  | PARLEMENTARIA |  Edisi 96 TH. XLII, 2012 || PARLEMENTARIA |  Edisi 96 TH. XLII, 2012 |
                                                                                                                                                                                                     |
                                                                                                                                                                                                                        96


                                                                                                                                                                                                      ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                     P
                                                                                                                                                                                                                    Edisi
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20