Page 19 - MAJALAH 96
P. 19

LAPORAN  UTAMA









































                alah satu kebijakan yang kerap   Daya Manusia (SDM) yang telah   wacana untuk pembentukan lembaga
                menjadi perbincangan hangat   terlatih maupun kelembagaan yang   baru.
                selama ini adalah kebijakan   telah mempunyai keleluasaan dan      “Apakah regulasi nanti ada
           Spemerintah tentang pengelolaan   kewenangan untuk melaksanakan     pada Menkokesra atau Menkeu dan
           dana haji. Dana haji tidak hanya sangat   penyelenggaraan haji tersebut. Tapi bila   sebagainya itu merupakan kebijakan
           besar, dana haji juga adalah sekaligus   berkaitan dengan regulasi seharusnya   yang diserahkan kepada pemerintah.
           “dana segar” yang tanpa putus akan   dipisahkan.                    Tetapi untuk pembentukan lembaga
           terus mengalir ke kas pemerintah lewat   “Kita menginginkan dalam konsep   tersendiri kita khawatir akan ada
           Kementerian Agama RI. Demikian pula   yang dibuat oleh Amphuri bahwa   persoalan-persoalan baru, persoalan
           dengan pelayanan memberangkatkan   operator itu adalah tetap Kemenag. Nah   lama tidak akan selesai lagi,” lanjut
           jumlah orang yang besar dalam waktu   regulator harus dipisahkan karena itu   Sugeng.
           terbatas di tempat terbatas di negara   menyangkut masalah kebijakan. Kan
           lain yang harus tunduk dengan aturan   tidak mungkin antar kebijakan disatukan   Masalah keuangan
           negara tersebut. Keduanya memerlukan   dengan pelaksaanaan, apalagi nanti di   Lebih lanjut, menurutnya akar dari
           penanganan yang serius dan profesional.  situ ada pengawasan. Ketika ada tiga   penyelenggaraan haji adalah keuangan.
             “Maka dari itu Amphuri          institusi kelembagaan yang berbeda   Akumulasi keuangan yang begitu besar
           menginginkan adanya pemisahan     strukturnya, maka kemudian menjadikan   yang kemudian masih belum ada tata
           regulator dan operator karena salah   kelembagaan-kelembagaan ini menjadi   kelola yang jelas, padahal uang itu
           satu sumber pokok persoalan yang   profesional,” jelasnya.          adalah hak milik jamaah dan seharusnya
           selama ini terjadi adalah masih      Ketiga kelembagaan yang dimaksud   uang itu kemudian manfatnya bisa
           bersatunya antara pengelola dana dan   adalah operator, regulator dan   dirasakan oleh pemiliknya. “Nah selama
           penyelenggara haji” ungkap Ketua   pengawas. Pengawas sendiri merupakan   ini yang dibangun oleh pemerintah
           Urusan Kelembagaan dan Organisasi   lembaga yang diamanatkan UU no.13   adalah bahwa uang tabungan dari
           Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan   tahun 2008 yang sampai saat ini belum   jamaah seluruhnya dimanfaatkan
           Umroh Indonesia (Amphuri) Sugeng   terbentuk. Mengenai lembaga regulator,   untuk berangkat haji, padahal masa
           Wuryanto .Menurutnya Kementerian   ada wacana kewenangan regulasi haji   antrian panjang yang sampai 10 tahun,
           Agama memiliki kemampuan sebagai   masuk di dalam salah satu kementerian   15 tahun, mereka tidak memperoleh
           operator karena sudah berpuluh    selain kementerian Agama, yaitu seperti   manfaat dari uang yang ditabungkan,
           tahun menangani penyelenggaraan   ke Kementerian Kesejahteraan Rakyat   disetorkan” katanya prihatin.
           haji reguler. Dari sisi personel Sumber   atau Kementerian Keuangan. Ada juga   Maka dari itu menyangkut keuangan



                                                                                                                                                                                                                                       1


          0                                                                                                                                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 96 TH. XLII, 2012 |  1
                                                                                                                                                                                                               ARIA |
                                                                                                                                                                                                                           TH. XLII, 2012 |
                                                                                                                                                                                                     |
          0 | PARLEMENTARIA |  Edisi 96 TH. XLII, 2012 || PARLEMENTARIA |  Edisi 96 TH. XLII, 2012 |
                                                                                                                                                                                                                        96


                                                                                                                                                                                                      ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                     P
                                                                                                                                                                                                                    Edisi
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24